ByteDance Cina Disebut Kaji Jual TikTok Tanpa Algoritme di Amerika

Desy Setyowati
29 April 2024, 11:45
TikTok, bytedance, amerika, cina,
Unsplash
TikTok
Button AI Summarize

ByteDance yang berbasis di Cina dikabarkan mengkaji skenario untuk menjual TikTok di Amerika, namun tanpa teknologi algoritme. Perusahaan membantah kabar ini.

Amerika mengesahkan Undang-undang atau UU yang mewajibkan ByteDance Cina menjual operasional TikTok di AS. Regulasi ini disahkan oleh parlemen pada Selasa (23/4) dan ditandatangani oleh Presiden Joe Biden pada Rabu (24/4).

Tiga sumber The Information menyampaikan, ByteDance Cina mengkaji skenario penjualan TikTok di Amerika ke perusahaan non-teknologi. Selain itu, mereka akan menjual bisnis tanpa teknologi algoritme.

Algoritme TikTok memungkinkan pengguna mendapatkan rekomendasi video sesuai personalisasi. “ByteDance menjajaki skenario untuk menjual sebagian besar saham TikTok di Amerika tanpa algoritme,” kata ketiga sumber dikutip dari The Information, akhir pekan lalu (26/4).

Namun ByteDance Cina membantah kabar tersebut. “Laporan bahwa perusahaan mengeksplorasi penjualan TikTok itu tidak benar,” kata raksasa teknologi ini di platform berbahasa Mandarin Toutiao, dikutip dari DW.com, Sabtu (27/4).

TikTok menyatakan, mereka telah menghabiskan sekitar US$ 1,5 miliar untuk ‘Proyek Texas’ yang akan menyimpan data penduduk Amerika Serikat di negara tersebut. Para kritikus berpendapat, penyimpanan data hanyalah sebagian dari masalah lantaran algoritme ditentukan dari induk usaha yakni ByteDance.

CEO TikTok Shou Zi Chew mengatakan pada Rabu, perusahaan berharap dapat memenangkan gugatan hukum untuk memblokir UU anyar tersebut.

Analis di Eurasia Group Dominic Chiu menilai, Beijing masih mengkaji dampak maupun tindakan lanjutan jika TikTok kalah dalam gugatan. “Presiden Xi Jinping, yang harus menandatangani apakah akan mengizinkan atau melarang penjualan TikTok, mungkin belum membuat keputusan akhir,” kata Chiu.

Direktur Program Tiongkok di Stimson Center yang berbasis di Washington, Sun Yun menilai, jika penjualan benar-benar terjadi, maka prosesnya akan menjadi sangat menantang bagi perusahaan. Salah satu alasannya, harga bisnis TikTok di AS yang diperkirakan cukup tinggi, sehingga sangat membatasi jumlah investor dan perusahaan yang mampu membeli.

Selain itu, ada ketidakpastian tentang apa yang akan terjadi dengan algoritme TikTok. Beijing dinilai tidak akan membiarkan ByteDance menjual teknologi algoritme TikTok.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...