Starlink Meluncur Hari Ini, Kominfo Perhatikan 3 Aspek Termasuk Pajak
Menteri Komunikasi dan Informasi Budi Arie Setiadi mengatakan peresmian layanan internet Starlink akan dilaksanakan pada 16.30 WITA hari ini, Minggu (19/5). Kendati demikian, Budi menyebut masih ada tiga aspek yang akan menjadi perhatian pemerintah dari operasional Starlink di Indonesia.
“Kominfo ingin menjaga level yang fair terhadap semua operator seluler, kami tidak mau memberikan keistimewaan karena ada beberapa isu yang harus kami upayakan untuk Starlink penuhi di Indonesia,” kata Budi dalam konferensi pers World Water Forum, dipantau dari kanal YouTube Kominfo, Minggu (19/5).
Aspek pertama yang masih harus diperhatikan adalah network operation center alias NOC. Aspek ni meliputi tempat terpusat yang berfungsi menjaga dan mengontrol kondisi jaringan perusahaan.
Budi bilang, Starlink wajib membangun NOC di Indonesia, bukan di negara lain. Tujuannya adalah agar pemerintah bisa punya andil seandainya Starlink melanggar regulasi yang ada. Salah satu perhatian pemerintah adalah agar jangan sampai keamanan data para pengguna Starlink terganggu.
“Ini berbahaya, karena semua satelitnya Elon Musk ini bergerak, nanti pas masuk negara lain, data kita diambil. Kita juga enggak mau, itu kita jaga” ujar Budi.
Selain itu, Budi juga memastikan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi bisa digunakan untuk menjaga keamanan data para pengguna Starlink. Namun, UU ini hanya bisa berlaku kalau NOC Starlink ada di Indonesia.
Ketua Umum Projo ini menyatakan ada masalah terkait customer service Starlink. Ia tidak menjelaskan lebih lanjut apa masalah ini, namun ia akan berupaya menyelesaikan masalah itu.
Ketiga, masalah perpajakan yakni Pajak Pertambahan Nilai atau PPN dan Program Pengungkapan Sukarela atau PPS masing-masing wajib pajak. Budi tidak ingin Starlink memberi layanan namun diberi keistimewaan tidak membayar pajak layaknya layanan internet lain.
“Ini bagian diplomasi kita terhadap Starlink. Starlink secara teknologi bisa mengatasi berbagai isu soal coverage [cakupan sinyal internet], tapi jangan sampai karena isu coverage, kedaulatan kita sebagai negara tidak kita jaga,” kata Budi.
Pemilik Starlink, Elon Musk sendiri sudah tiba di Bali pagi ini, disambut oleh Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
Pemerintah Indonesia mengundang Musk untuk hadir dalam World Water Forum ke-10 sekaligus hadir dalam peresmian layanan Starlink. Budi menyebut, Musk juga akan memberikan satu sesi dalam acara World Water Forum, yakni di forum pembukaan acara.