Alibaba Disebut Tambah Lagi Modal ke Lazada, Total Rp 123,3 Triliun

Alibaba dilaporkan menambah modal Lazada US$ 230 juta atau Rp 3,7 triliun (kurs Rp 16.000 per US$). Raksasa teknologi Cina ini disebut-sebut sudah menggelontorkan total US$ 7,7 miliar atau Rp 123,3 triliun sejak 2016.

Suntikan modal teranyar dari Alibaba ke Lazada itu berdasarkan data Alternatives.pe yang melacak pengajuan dana di Singapura. Katadata.co.id mengonfirmasi kabar ini kepada Lazada, namun belum ada tanggapan.

Rincian investasi Alibaba ke Lazada dirangkum dari laporan Tech In Asia dan KrASIA  sejak 2016 sebagai berikut:

• April 2016 US$ 1 miliar
• Juni 2017 US$ 1 miliar
• Maret 2018 US$ 2 miliar
• Mei 2022 US$ 378 juta
• September 2022 US$ 912,5 juta
• Desember 2022 US$ 342,5 juta
• April 2023 US$ 353 juta
• Juli 2023 US$ 845,4 juta
• Desember 2023 US$ 634 juta
• Mei 2024 US$ 230 juta

Tambahan modal tersebut dinilai akan meningkatkan daya saing Lazada dengan e-commerce lain di Asia Tenggara seperti Shopee dan Shop Tokopedia milik TikTok dan GoTo.

Lazada meluncurkan penawaran Choice tahun lalu, yakni platform yang bersaing dengan Temu dan Shein dalam hal penawaran berbiaya rendah. Alibaba mengatakan, Choice membantu AliExpress mencatatkan pertumbuhan pesanan lebih dari 60% pada kuartal empat 2023 dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

Awal tahun ini, pendiri Alibaba Jack Ma mengatakan kepada staf bahwa perusahaan telah mengambil ‘pendekatan bedah untuk menyembuhkan penyakit dari perusahaan besar’.

Alibaba menyederhanakan struktur bisnis dan meningkatkan efisiensi tahun lalu. Raksasa teknologi ini membagi bisnis menjadi enam unit yakni:

1. Cloud Intelligence Group
2. Taobao Tmall Commerce Group
3. Local Services Group
4. Cainiao Smart Logistics Group
5. Global Digital Commerce Group
6. Digital Media and Entertainment Group