92% Pekerja Gen Z hingga Boomer di Indonesia Sudah Pakai AI

Lenny Septiani
12 Juni 2024, 10:58
AI generatif, gen z,
LinkedIn
Platform AI generatif
Button AI Summarize

Sebanyak 92% pekerja kantoran di Indonesia sudah menggunakan kecerdasan buatan atau AI generatif, termasuk Gen Z, milenal hingga baby boomers, menurut laporan Microsoft dan LinkedIn.

Dalam laporan bertajuk Work Trend Index 2024, porsi pekerja di Indonesia yang sudah menggunakan AI generatif melebihi rata-rata global 75% dan Asia Pasifik 83%.

Laporan itu berdasarkan survei terhadap 31 ribu responden di 31 negara, tren ketenagakerjaan dan perekrutan di LinkedIn, triliunan sinyal produktivitas Microsoft 365, serta riset bersama pelanggan yang berasal dari perusahaan Fortune 500.

Sebanyak 76% karyawan di Indonesia berinisiatif membawa teknologi AI sendiri ke tempat kerja, yang disebut sebagai tren Bring Your Own AI atau BYOAI. Berdasarkan data global, karyawan dari berbagai kalangan usia telah membawa teknologi AI sendiri ke tempat kerja, rinciannya sebagai berikut:

  • Gen Z 85%
  • Milenial 78%
  • Gen X 76%
  • Baby boomers 73%

Tren BYOAI berpotensi mengurangi manfaat yang bisa diraih ketika AI digunakan secara strategis dalam skala besar, dan membawa risiko tertentu terhadap data perusahaan.

Tugas pemimpin perusahaan dalam waktu dekat yakni mempertimbangkan bagaimana penerapan AI dalam skala besar, sembari menghasilkan return on investment (ROI) yang maksimal.

Sebanyak 69% pemimpin perusahaan di Indonesia menyatakan bahwa mereka tidak akan merekrut seseorang tanpa keterampilan AI. Sebanyak 76% bahkan cenderung merekrut kandidat dengan pengalaman kerja yang lebih sedikit, namun andal menggunakan AI.

“Kecepatan dalam beradaptasi dan bertumbuh di era ini menunjukkan bahwa Indonesia berada di jalur yang tepat untuk merealisasikan peluang ekonomi digital dan menciptakan dampak positif yang lebih besar bagi masyarakat luas,” kata Presiden Direktur Microsoft Indonesia Dharma Simorangkir dalam acara Peluncuran Work Trend Index 2024 oleh Microsoft dan LinkedIn, di kantor Microsoft Indonesia di Jakarta, Selasa (11/6).

Dharma mengatakan, temuan itu mencerminkan kuatnya minat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi AI untuk menghasilkan dampak bisnis. Selain itu, menjadi tanda potensi munculnya budaya baru dalam sektor ketenagakerjaan Indonesia yang didorong oleh AI.

Data global, menunjukkan tenaga profesional berinisiatif meningkatkan keterampilan. LinkedIn mencatat, keanggotaan yang menambahkan keterampilan AI seperti Copilot dan ChatGPT ke profil bertambah 142 kali. 

Selain itu, tenaga profesional non-teknis yang menggunakan kursus LinkedIn Learning untuk membangun kecakapan AI naik 160%. 

Jumlah jam belajar untuk 100 kursus AI/generative AI teratas selama 2022 hingga 2023 di LinkedIn Learning naik 65%. Mayoritas peserta yang mengikuti kursus AI di LinkedIn sejak Januari 2023 berasal dari Asia Tenggara, Australia, dan India.

“Dampak AI sudah tidak dapat dipungkiri. Perusahaan yang memberdayakan karyawan dengan alat dan pelatihan AI akan menarik talenta terbaik, sementara profesional yang meningkatkan keterampilan bakal lebih unggul,” kata Indonesia Country Lead LinkedIn Rohit Kalsy.

Reporter: Lenny Septiani

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...