Beda Pusat Data Nasional Dibobol Hacker dan PDN Kerja Sama RI–Prancis

Desy Setyowati
28 Juni 2024, 14:24
pusat data nasional, prancis,
TheDigitalArtist-pixabay.com
Ilustrasi data center
Button AI Summarize

Pusat Data Nasional yang dibobol oleh hacker ransomware merupakan Pusat Data Nasional Sementara 2 Surabaya. Pemerintah saat ini membangun Pusat Data Nasional yang bersifat permanen di Bekasi, Jawa Barat, dengan bantuan Prancis.

Kominfo alias Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Telkom saat ini mengelola tiga Pusat Data Nasional Sementara dan cadangan, di antaranya:

  1. Pusat Data Nasional Sementara 1 di Serpong, Tangerang Selatan
  2. Pusat Data Nasional Sementara 2 Surabaya
  3. Pusat Data Cadangan di Batam

Pusat Data Nasional Sementara tersebut menyediakan layanan sebagai berikut:

  1. Penyediaan layanan Government Cloud Computing, ekosistem PDN yang disediakan oleh Kominfo
  2. Integrasi dan konsolidasi pusat data Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah (IPPD) ke Pusat Data Nasional
  3. Penyediaan platform proprietary dan Open Source Software guna mendukung penyelenggaraan aplikasi umum atau khusus SPBE
  4. Penyediaan teknologi yang mendukung bigdata dan artificial intelligence bagi IPPD

Pusat Data Nasional Sementara memiliki kapasitas RAM 1.400 Gigabit dan storage 1,3 petabit atau 1,3 juta Gigabit, serta CPU atau prosesor 860 cores.

Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi menyampaikan, Pusat Data Nasional Sementara 2 Surabaya memiliki fasilitas backup data berkapasitas 5.709 virtual machine. Sebanya 28,5% atau 1.630 VM sudah terpakai.

Sementara itu, Pemerintah berencana membangun empat Pusat Data Nasional, namun pembangunan di Labuan Bajo dibatalkan. Berikut tiga lokasi Pusat Data Nasional yang akan dibangun:

  1. Greenland International Industrial Center atau GIIC, Cikarang, Jawa Barat
  2. Batam
  3. Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur

Pusat Data Nasional di Cikarang, Bekasi didirikan dengan skema G-to-G financing atau dengan bantuan dari Pemerintah Prancis. Pemerintah memperoleh pinjaman atau loan  164.679.680 Euro atau Rp 2,7 triliun.

Rencananya, Pusat Data Nasional di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat rampung pada perayaan hari kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus. Infrastruktur ini bakal diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Pusat Data Nasional di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat akan memiliki prosesor 25 ribu cores, memori 200 terabit. Kapasitas penyimpanan maksimal mencapai 40 petabita atau 40 juta gigatbit dan kapasitas listrik 20 megawatt yang bisa dinaikkan menjadi 80 megawatt.

Pusat Data Nasional Cikarang Pusat Data Nasional Cikarang juga akan didukung oleh sistem keamanan internal dan eksternal. Selain itu, dibangun dengan standar Tier4 atau standar teratas di tingkat global, yang memastikan jaringan uninterrupted atau tidak terputus serta menggunakan water cooling system standar dunia.

Area di sekitar Pusat Data Nasional juga akan difokuskan untuk penyediaan layanan komputasi awan alias cloud computing dan industri tingkat tinggi.

Fasilitas itu dibangun di atas lahan lima hektare dengan luas bangunan hampir 16 ribu meter persegi.

Pembangunan Pusat Data Nasional di Cikarang, Bekasi sudah mencapai tiga progres, yakni:

  1. Penyediaan bahan baik dari dalam maupun luar negeri 29,43%
  2. Perancangan desain 73,53%
  3. Jasa instalasi 33,15%

Reporter: Desy Setyowati, Amelia Yesidora

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...