Cara Cek Data Bocor dan Dijual di Dark Web
Sebanyak tiga miliar data masyarakat dan Pemerintah Indonesia bocor dan beredar di internet, menurut laporan Peris.ai. Berikut cara mengecek data bocor dan dijual di dark web.
Dark web merupakan jaringan online terenkripsi yang sulit diakses dengan mesin pencarian tradisional. Jaringan ini kadang digunakan untuk kegiatan ilegal, dan dapat berisi bocoran informasi pribadi.
Masyarakat bisa mengecek data bocor dan dijual di dark web melalui Gmail. Caranya sebagai berikut:
- Buka Gmail
- Klik ‘manage show Google Account’ atau ‘Kelola Akun Google Anda’
- Akan muncul bar tools, geser ke kanan dan klik ‘security’ atau ‘keamanan’
- Gulirkan layar ke bawah, maka akan muncul beberapa tools
- Pilih ‘see if your email address is on the dark web’ atau ‘lihat apakah alamat email Anda ada di dark web’
- Klik ‘run scan’ atau ‘jalankan pemindaian’
- Akan muncul insiden kebocoran data dan data apa saja yang bocor. Jika tidak ada, maka data Anda tidak bocor.
Data bocor juga bisa dicek melalui Google One. Caranya sebagai berikut:
- Buka Google One
- Pilih ‘laporan dark web’
- Klik ‘siapkan’
- Klik ‘mulai pemantauan’
- Pilih kotak centang mengenai informasi pribadi yang ingin dicek
- Klik ‘izinkan’
- Konfirmasi pilihan dan tambahkan data tambahan ingin dipantau
- Klik ‘selesai’
Fitur pemantauan dark web memindai sudut-sudut tersembunyi dari internet untuk memperoleh detail data pribadi pengguna layanan Google seperti nama lengkap, alamat, alamat surel, dan nomor telepon.
Jika kecocokan ditemukan, maka Google akan memberi tahu pengguna dan menyarankan langkah-langkah yang perlu dijalankan, seperti mengubah kata sandi atau melaporkan kartu kredit yang dicuri.
Selain itu, bisa mengecek data bocor melalui laman Periksadata.com. Masyarakat hanya perlu memasukkan alamat email yang ingin dicek, lalu klik ‘periksa sekarang’.
Google berencana mengintegrasikan fitur pemantauan Dark Web ke semua akun pada akhir Juli, yang sebelumnya hanya dapat diakses oleh pelanggan Google One menurut laporan Gizmochina pada Sabtu (13/7).
Pengguna akan dapat melihat perubahan dalam tab 'Hasil tentang Anda' di Google satu aplikasi mulai Juli. 'Hasil tentang Anda' memungkinkan pengguna layanan Google mengidentifikasi dan meminta penghapusan informasi pribadi dari hasil pencarian publik.
Tiga Miliar Data Masyarakat Indonesia Bocor
Peris.ai mencatat tiga miliar data bocor terkait perusahaan, kementerian, lembaga, dan masyarakat Indonesia beredar di internet. Sementara itu, Surfshark mencatat 156,8 juta data bocor di Indonesia sejak 2004 – 15 April. Jumlahnya setara 0,9% dari total kebocoran data secara global yang mencapai 17,2 miliar.
“Data Surfshark itu yang diumumkan di publik. Kalau kami menganalisis, bisa sampai tiga miliar,” kata Chief Cyber Officer Peris.ai Feri Harjulianto saat wawancara dengan Katadata.co.id, akhir Juni (28/6).
Tiga miliar data masyarakat dan pemerintah yang beredar itu bisa digunakan oleh oknum maupun hacker atau peretas untuk melakukan aktivitas kejahatan seperti penipuan alias phising, pinjaman online atau pinjol hingga judi online.
“Dengan adanya tiga miliar data yang beredar itu, phishing menjadi lebih targeted. Dulu mengirim pesan ke SMS, sekarang sudah menyebutkan namanya (calon korban). Catatan kami, serangan phising paling banyak menyasar 40 tahun ke atas,” kata dia.