Pendapatan Induk Google Rp 1.369 Triliun Ditopang Iklan YouTube dan Cloud
Induk Google yakni Alphabet mencatatkan pendapatan naik 14% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi US$ 84,74 miliar atau Rp 1.369 triliun (kurs Rp 16.143 per US$). Kenaikan ini ditopang oleh pendapatan dari iklan di YouTube dan bisnis komputasi awan alias cloud.
Rincian kinerja induk Google, Alphabet selama kuartal II sebagai berikut:
- Pendapatan per saham: US$ 1,89 per lembar, lebih tinggi dibandingkan proyeksi analis US$ 1,84
- Pendapatan perusahaan: US$ 84,74 miliar melebihi proyeksi analis US$ 84,19 miliar. Jumlahnya naik 14% yoy. Rincian pendapatan sebagai berikut:
- Pendapatan iklan keseluruhan: naik 11% menjadi US$ 64,62 miliar atau Rp 1.403 triliun
- Pendapatan iklan YouTube: naik 13% menjadi US$ 8,66 miliar atau Rp 140 triliun
- Pendapatan Google Cloud: naik 28,8% menjadi US$ 10,35 miliar atau Rp 167 triliun
- Pendapatan biaya akuisisi traffic atau TAC : US$ 13,39 miliar atau Rp 216 triliun . TAC adalah biaya untuk mendapatkan traffic berkualitas ke situs web.
- Laba bersih: meningkat 28,6% menjadi US$ 23,6 miliar atau Rp 381 triliun
Unit ‘Other Bets’ yang mencakup perusahaan mobil self-driving Waymo, menghasilkan US$ 365 juta, naik dari US$ 285 juta tahun lalu. Alphabet melihat sejumlah pembaruan perluasan, termasuk untuk Waymo.
CEO Alphabet Sundar Pichai mengatakan, kinerja perusahaan tumbuh berkelanjutan untuk bisnis pencarian dan cloud.
Hal senada disampaikan oleh Analis Riset di Global X Ido Caspi. "Ini kuartal yang luar biasa bagi Google dengan pencapaian luar biasa di semua lini," katanya dikutip dari CNBC Internasional, Rabu (24/7).