Kominfo Sebut Indonesia Peringkat 10 Dunia Target Hacker
Menteri Kominfo atau Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menyebutkan, Indonesia berada di urutan ke-10 di dunia sebagai target serangan siber, termasuk oleh hacker, menurut data Kaspersky.
Di tingkat global, terdapat setidaknya 2.200 serangan siber setiap hari. Serangan menimbulkan kerugian secara global US$ 9,5 triliun per hari pada 2024. Nilainya diperkirakan meningkat menjadi US$ 10,5 triliun per hari tahun depan.
“Indonesia dihadapkan pada tantangan serangan siber, seperti perkembangan bentuk ancaman seiring munculnya teknologi baru, rendahnya pemahaman pengguna tentang urgensi keamanan siber, serta keterbatasan talenta keamanan siber,” kata Menkominfo Budi Arie Setiadi saat peluncuran CSIRT di Auditorium dr. Roebiono Kertopati Kantor BSSN Sawangan, Depok, Jawa Barat, Rabu (24/7).
Dalam rangka perkuatan keamanan siber nasional, Badan Siber dan Sandi Negara atau BSSN meluncurkan Tim Tanggap Insiden Siber atau Computer Security Incident Response Team (CSIRT) pada 18 kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah.
Menurut dia, CSIRT berperan vital dalam menghadapi tantangan serangan siber. Hal ini diatur dalam Peraturan Presiden atau Perpres Nomor 18 Tahun 2020 tentang RPJMN 2020-2024 yang mengamanatkan pembentukan 131 CSIRT sebagai salah satu proyek prioritas strategis.
Pembentukan CSIRT juga diatur dalam Perpres Nomor 82 Tahun 2022 tentang penyeleggara Pelindungan Infrastruktur Informasi Vital (IIV) membentuk Tim Tanggap Insiden Siber (CSIRT) Organisasi.
Fungsi CSIRT yakni:
- Memberikan layanan reaktif atau koordinasi insiden, triase insiden, resolusi insiden
- Memberikan layanan proaktif seperti mempublikasikan informasi kerawanan, keamanan dan tren teknologi serta melakukan audit keamanan informasi
- Memberikan layanan peningkatan kualitas keamanan melalui bimbingan teknis, workshop, cyber drill test