CEO Pavel Durov Ditangkap di Prancis, Telegram Terancam Tutup?

Amelia Yesidora
26 Agustus 2024, 21:01
Telegram
Mifthah Ardian|Katadata
CEO Aplikasi Telegram, Pavel Durov berkunjung ke Jakarta pada 1 Agustus 2017.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Pendiri dan CEO Telegram Pavel Durov itangkap di bandara Le Bourget, Perancis, Sabtu (24/8) malam. Melansir sumber Reuters, Durov ditangkap karena lemahnya moderasi konten Telegram sehingga memicu berbagai kejahatan.

Penangkapannya menimbulkan tanda tanya terkait keberlangsungan aplikasi perpesanan itu. Per Juli 2024, Telegram sendiri sudah mempunyai 950 juta orang pengguna aktif bulanan.

Sebelum membentuk Telegram, Durov juga mendirikan aplikasi perpesanan VKontakte atau VK. Eks Kepala Humas VK, Georgy Lobushkin mengaku terkejut atas kabar penangkapan Durov. Ia turut khawatir akan kelangsungan aplikasi ini.

“Saya terkejut dan semua orang yang dekat dengan Pavel merasa hal yang sama. Tidak ada yang siap menghadapi situasi ini,” kata Lobushkin

Selain terkejut, Lobushin mengaku khawatir soal masa depan Telegram dan siapa yang bisa menjalankan perusahaan ini, selagi Durov ditahan. Media Perancis TF1 Info menulis, Durov pasti akan ditahan selama penyelidikan.

“Tanpa Durov, Telegram mungkin akan menghadapi masalah besar dengan manajemen, semua keputusan penting, dan perihal pembayaran,” ujar Anton Rozenberg.

Bakal Mendapat Pembelaan Hukum

Rozenberg sudah bekerja dengan Durov sejak awal VK berdiri. Menurutnya, Durov bakal mendapat pembelaam hukum terbaik yang bisa dibayar dengan uang. Lelaki yang turut menjalankan perusahaan bersama Durov ini bilang, tidak ada pengganti Durov yang mampu membuat keputusan penting di hampir semua hal.

Kepala pertumbuhan, bisnis, dan kemitraan Telegram periode 2015–2021, Elies Campo, bilang saat ini semua program Telegram diharapkan bisa berjalan seperti biasa. Sebab staf perusahaan hanya sedikit yaitu sekitar 60 orang, sehingga infrastruktur tak akan terpengaruh.

Campo juga menyatakan tantangan saat ini apakah Durov harus hadir secara fisik untuk membayar utang Telegram ke berbagai pihak. "Sejauh yang saya ketahui, Pavel yang melakukan pembayaran. Jadi apa yang akan terjadi jika perlu ada pembayaran untuk penyedia infrastruktur, atau penyedia dalam hal konektivitas dan dia masih ditahan?" ujarnya.

Reporter: Amelia Yesidora

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...