Kominfo Beri Sinyal Kuat Bakal Blokir Telegram, Gara-gara CEO Ditangkap?

Muhamad Fajar Riyandanu
28 Agustus 2024, 19:55
telegram, aplikasi, ceo telegram ditangkap
ANTARA FOTO/Reno Esnir/app/Sp
Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi berencana memblokir aplikasi telegram.
Button AI Summarize

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengancam bakal memblokir aplikasi pesan singkat Telegram di Indonesia. Penutupan Telegram ini didasarkan atas sikap perusahaan yang memfasilitasi promosi judi online dan penyiaran pornografi.

Rencana  pemblokiran Telegram sama sekali tidak beririsan dengan penangkapan Pendiri sekaligus CEO Telegram Pavel Durov, di bandara Le Bourget, Prancis pada Sabtu (24/8) malam. Reuters melaporkan peringkusan Durov dipicu oleh lemahnya moderasi konten Telegram sehingga memicu berbagai kejahatan.

"Telegram sudah kami beri peringatan hampir dua kali karena dia banyak melakukan atau platformnya memfasilitasi bukan hanya perjudian, tapi juga pornografi," kata Budi Arie di Kantor Kominfo pada Rabu (28/8).

Dia melanjutkan bahwa keputusan final terkait keberlanjutan operasional Telegram di dalam negeri masih menunggu hasil kajian dari dari Direktorat Jenderal Aplikasi InformatikaKominfo.

Menurut Budi Arie, hasil penyelidikan tersebut akan menjadi perhitungan Kominfo untuk mengambil tindakan tegas. " Kami akan melakukan langkah-langkah yang bijaksana dan tegas. Kami akan selesaikan secara kekeluargaan, sesuai hukum ruang digital Indonesia," ujar Budi Arie.

Penangkapan Durov sebelumnya menimbulkan tanda tanya terkait keberlangsungan aplikasi perpesanan itu. Per Juli 2024, Telegram sendiri sudah mempunyai 950 juta orang pengguna aktif bulanan.

Sebelum membentuk Telegram, Durov juga mendirikan aplikasi perpesanan VKontakte atau VK. Eks Kepala Humas VK, Georgy Lobushkin mengaku terkejut atas kabar penangkapan Durov. Ia turut khawatir akan kelangsungan aplikasi ini.

“Saya terkejut dan semua orang yang dekat dengan Pavel merasa hal yang sama. Tidak ada yang siap menghadapi situasi ini,” kata Lobushkin, melansir Reuters pada Senin (26/8).

Selain terkejut, Lobushin mengaku khawatir soal masa depan Telegram dan siapa yang bisa menjalankan perusahaan ini, selagi Durov ditahan. Media Perancis TF1 Info menulis, Durov pasti akan ditahan selama penyelidikan. “Tanpa Durov, Telegram mungkin akan menghadapi masalah besar dengan manajemen, semua keputusan penting, dan perihal pembayaran,” ujar Anton Rozenberg.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...