Lima Perusahaan Media Pakai AI untuk Efisiensi tanpa Gantikan Peran Jurnalis
Sebanyak lima perusahaan media menggunakan teknologi kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI). Tujuannya yakni efisiensi tetapi tanpa menggantikan peran jurnalis.
Director of Product Management and Brand Communication Detik Network Sena Achari menyampaikan, perusahaan menggunakan AI sebagai ‘kopilot’ untuk meningkatkan efisiensi kerja. "Kami di Detik Network memiliki tim kuat di manajemen produk untuk mengemas konten agar tetap relevan bagi pengguna," katanya dalam Indonesia Digital Conference (IDC) 2024 di Jakarta, Kamis (29/8/2024).
Detik Network memiliki 12 produk yang menggunakan AI, termasuk detiktravel Escapes Uncovered yang dikembangkan pada era ChatGPT 3 melalui kolaborasi dengan tim bisnis internal. Produk ini bahkan telah menarik partisipasi dari maskapai internasional.
Kompas Gramedia atau KG Media juga memanfaatkan AI untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi produksi konten. "AI seharusnya untuk membantu pekerjaan manusia, bukan menggantikannya," ujar Senior GM Technology KG Media Johnsons.
Pedoman pemanfaatan AI di KG Media memungkinkan tiap merek atau brand di bawah naungan tetap menjaga nilai-nilai kemanusiaan dan tujuannya dalam mencerdaskan bangsa.
Media lain yang menggunakan AI yakni IDN, untuk mendukung pekerjaan tim redaksi dan teknologi agar lebih sesuai dengan perubahan perilaku audiens. "Dalam setahun, ada platform dan tipe konten baru, sehingga perilaku pembaca cepat berubah," kata Head of Product IDN Ariel Aulia Widjaja.
Melalui riset, IDN menemukan bahwa gen Z sering melakukan verifikasi informasi dari media sosial melalui platform, sehingga format konten diubah menjadi short-form melalui produk 'Intinya Sih'.
Sementara itu, Katadata memanfaatkan AI untuk inovasi konten, baik teks, gambar, maupun video. "AI membantu kami menghasilkan resume untuk memudahkan pembaca memahami artikel," ujar Head of Digital Product Katadata Hatim Varabi.
Menurut dia, AI mampu meningkatkan efisiensi hingga 50% dalam penggunaan sumber daya manusia dan waktu.
Suara.com juga menggunakan AI untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas konten, serta efektivitas kerja. Tim redaksi Suara.com memanfaatkan ChatGPT dan Gemini yang diintegrasikan dengan sistem manajemen konten (CMS).
"AI bukan untuk membuat artikel, tetapi untuk memacu kreativitas," kata Head of Digital Revenue Suara.com Dimas Sagita. Selain itu, AI untuk menganalisis data mentah menjadi grafik sebagai rekomendasi isu berita.
Kelima perusahaan media itu menunjukkan bahwa AI dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas konten tanpa menghilangkan peran penting jurnalis. Dengan adaptasi yang tepat, AI menjadi alat yang mendukung perkembangan industri media di tengah disrupsi digital.