Kaesang Pangarep dan Erina Gudono Hilang di Media Sosial Usai Viral Jet Pribadi
Kaesang Pangarep dan istrinya Erina Gudono tak lagi rutin membagikan konten di media sosial setelah viral penggunaan jet pribadi pekan lalu. Warganet menyoroti hilangnya Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia atau PSI dan istrinya ini di dunia maya.
Di Instagram, Kaesang Pangarep dan Erina Gudono terakhir kali mengunggah konten pada 17 Agustus. Unggahan itu berupa foto dirinya mengenakan pakaian adat Bugis Makassar dan Erina memakai baju adat Mentawai Sumatra Barat pada Upacara Peringatan Kemerdekaan Indonesia.
Sementara itu, Erina Gudono terakhir kali membagikan konten di Instagram Story terkait kegiatannya bersama Kaesang Pangarep saat bepergian ke Amerika Serikat. Kaesang menemani Erina yang melanjutkan pendidikan S2 di University of Pennsylvania di Negeri Paman Sam.
Saat itu, Erina membagikan konten foto yang menggambarkan dirinya tengah berbelanja kebutuhan bayi dan nampak stroller cokelat. Menantu Presiden Joko Widodo atau Jokowi ini juga membagikan foto Kaesang dengan roti Lobster Roll Rp 400 ribuan.
“Mas Kaesang: mahal banget roti Rp 400 ribu,” demikian caption foto yang diunggah oleh Erina Gudono di Instagram Story pada akhir Agustus. Unggahan ini memantik kemarahan sebagian warganet, lantaran masyarakat tengah menyoroti upaya DPR menganulir putusan MK alias Mahkamah Konstitusi terkait aturan Pilkada.
Warganet juga menyoroti konten Instagram eksklusif Erina Gudono yang masuk fitur highlight di bagian bawah profil. Fitur ini memungkinkan kreator konten menyajikan unggahan berupa foto, video, live streaming, atau Stories yang hanya dapat diakses oleh subscribers.
Berdasarkan pantauan Katadata.co.id, Erina Gudono mengenakan tarif Rp 7.500 per bulan untuk konten Instagram eksklusif. Menantu Presiden Jokowi ini memiliki 1,4 juta pengikut atau followers.
Jika seluruhnya membayar Rp 7.500 per bulan, maka Erina Gudono bisa mendapatkan Rp 10,5 miliar.
Setelah itu, warganet mengunggah foto yang menunjukkan Kaesang dan Erina Gudono menggunakan jet pribadi yang diduga milik Garena, perusahaan gim yang terafiliasi dengan Shopee.
Berdasarkan cuplikan video yang beredar di media sosial, saat turun dari jet pribadi, pria di belakang Erina Gudono terlihat membawa tas belanjaan atau goodie bag bertuliskan Dior.
Warganet menyinggung soal barang-barang tersebut yang tak melewati proses pemeriksaan oleh Direktorat Jenderal alias Ditjen Bea Cukai Kementerian Keuangan. “Terkait status penerbangan di video tersebut kami masih cek,” kata Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa Bea Cukai Nirwala Dwi Heryanto kepada Katadata.co.id, Senin (26/8).
Nirwala menjelaskan, jika penerbangan tersebut merupakan penerbangan domestik maka tidak perlu melalui Bea Cukai. “Jika penerbangan tersebut penerbangan Internasional maka akan melalui prosedur-prosedur international airport clearance termasuk imigrasi dan kepabeanan,” ujar Nirwala.
Warganet kemudian menyoroti penggunaan jet pribadi oleh Kaesang dan Erina Gudono. Akun Twitter @ZakkiAmali mengunggah cuitan bahwa pesawat tersebut kemungkinan adalah Gulfstream G650ER.
Peneliti industri penerbangan Alvin Lie dalam unggahan di akun Facebook pribadi pada Jumat (23/8) menyampaikan, pesawat dengan registrasi N588SE itu sangat misterius lantaran data penerbangan dihapus, sehingga tidak bisa dilacak pergerakannya.
“Apakah benar ini pesawat sewaan atau carter? Atau milik bos besar yang dipinjamkan untuk dipakai Bakul Pisang? Atau jangan-jangan milik dia sendiri?" tulis Alvin.
Belakangan muncul dugaan bahwa pesawat jet pribadi itu milik Garena. Garena pun dilaporkan ke Biro Investigasi Praktik Korupsi alias The Corrupt Practices Investigation Bureau (CPIB) Singapura oleh warga Singapura bernama Septian Hartono.
Sementara di Indonesia, Komisi Pemberantasan Korupsi alias KPK masih menelaah dugaan gratifikasi fasilitas jet pribadi putra Presiden Jokowi itu. "Dari sisi laporan yang masuk di Penerimaan Layanan Pengaduan Masyarakat, dugaan ini masih ditelaah," kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto saat dihubungi, Senin (2/9).
Tessa mengatakan, dari sisi pencegahan, Direktorat Gratifikasi KPK masih dalam proses pemanggilan Kaesang. KPK juga belum berkomunikasi dengan lembaga antikorupsi Singapura.
Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menegaskan bahwa surat pemanggilan Kaesang akan segera dikirimkan. “Suratnya sedang dikonsep, surat undangan. Terserah nanti, apakah akan, saya enggak tahu posisi yang bersangkutan saat ini ada di mana,” kata Alex dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Jumat (30/8).
Alex mengatakan, KPK perlu mengklarifikasi apakah Kaesang sebagai penerima fasilitas atau barang tersebut. Pemanggilan itu, sesuai dengan prosedur yang berlaku di KPK.
"Kenapa kami membutuhkan penjelasan dari saudara Kaesang terkait hal ini? Karena kami menduga, patut diduga itu ada kaitannya dengan penyelenggara negara. Kami tahu orang tua Kaesang seperti itu," kata Alex.