AI Huawei Percepat Penemuan Obat Baru dan Pangkas Biaya Riset Miliaran Rupiah

Amelia Yesidora
25 September 2024, 17:32
Model AI Pangu Huawei,
Huawei
Model AI Pangu Huawei
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Huawei mengembangkan model molekul obat-obatan Panguteknologi kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI). Perusahaan bekerja sama dengan Institut Materia Medika Shanghai dan Akademi Ilmu Pengetahuan Cina.

Produsen ponsel asal Cina itu meluncurkan model AI Pangu melalui anak usaha Huawei Cloud. Perusahaan meluncurkan Pangu Models 3.0 pada Juli tahun lalum

Pangu Models 3.0 adalah sistem model AI yang telah dilatih alias pre-trained. Dengan rangkaian data berskala besar dan algoritme mesin pembelajaran alias machine learning, Pangu 3.0 menghadirkan terobosan dalam aplikasi AI di industri, seperti prakiraan cuaca, pengembangan obat, identifikasi kerusakan di kereta api, serta pertambangan.

Dengan model AI itu, Huawei mengklaim bisa mengurangi waktu dan biaya penelitian obat secara drastis.

AI Director Solution Architect APAC Region Huawei Cloud Li Guang menyampaikan anggaran pengembangan hingga persetujuan penggunaan obat bisa mencapai lebih dari US$ 1 juta atau Rp 15,1 miliar. Prosesnya pun bisa mencapai 10 tahun.

"Kami bisa memangkas waktu pengembangan obat dari beberapa tahun menjadi hanya beberapa bulan, jika menggunakan AI,” kata Guang dalam dalam acara E-Commerce Expo 2024 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Rabu (25/9).

Pangu milik Huawei menggunakan pengkodean khusus untuk mengubah struktur molekular menjadi numerikal. Hal ini bisa meningkatkan akurasi struktur molekul dan atribusi.

Dengan menggunakan EIHealth, platform R&D obat terpadu Huawei, model molekul obat Pangu telah mempelajari struktur kimia dari 1,7 miliar molekul mirip obat.

Model AI tersebut menciptakan representasi mendalam dari senyawa molekul kecil, mencocokkan molekul obat dan protein target, serta memprediksi atribut biokimia molekul baru, yang memungkinkan AI menghasilkan molekul obat baru dengan cepat. Selain itu, dapat mengoptimalkan senyawa utama yang teridentifikasi secara terarah.

Generator molekul itu kemudian menghasilkan arsip 100 juta molekul kecil mirip obat, dengan tingkat kebaruan 99,68%. Ini bisa digunakan untuk menghasilkan senyawa baru dengan cepat dan ada kemungkinan tak terbatas untuk menemukan obat anyar.

“Pembuatan obat itu sulit, mahal, dan memakan banyak waktu, tapi success rate-nya di bawah 10%,” kata laman resmi Huawei Cloud.

Reporter: Amelia Yesidora

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...