SpaceX Milik Elon Musk Bantu NASA Jemput Astronot yang Terdampar di Luar Angkasa

Desy Setyowati
1 Oktober 2024, 10:19
SpaceX Crew Dragon dalam misi Crew-9 menjemput dua astronot NASA
NASA
SpaceX Crew Dragon dalam misi Crew-9 menjemput dua astronot NASA
Button AI Summarize

Kapsul SpaceX Crew Dragon tiba di Stasiun Luar Angkasa Internasional atau IIS untuk menjemput astronot NASA yakni Suni Williams dan Butch Wilmore yang berada di antariksa selama beberapa bulan. SpaceX merupakan perusahaan kedirgantaraan milik Elon Musk.

NASA yang memilih kapsul SpaceX Crew Dragon untuk menjemput kedua astronot tersebut. NASA sebelumnya menilai wahana antariksa Starliner mereka terlalu berisiko bagi awak.

Kapsul SpaceX Crew Dragon tiba di IIS sekitar pukul 5:30 sore ET Minggu (29/9) atau Senin pagi (30/9) waktu Jakarta, Indonesia. Misi penyelamatan ini disebut dengan Crew-9.

Di dalam wahana SpaceX tersebut terdapat astronot NASA Nick Hague dan kosmonot Rusia Aleksandr Gorbunov. Di samping mereka terdapat dua kursi kosong yang disediakan untuk ditempati Williams dan Wilmore.

Mereka diperkirakan kembali ke Bumi tahun depan.

Pintu kapsul terbuka sekitar pukul 7:04 malam ET atau Senin pagi (30/9) waktu Jakarta, Indonesia, yang memungkinkan Hague dan Gorbunov memasuki stasiun antariksa. 

Hague dan Gorbunov meluncur dengan Crew Dragon pada Sabtu sore (28/9) dari Cape Canaveral Space Force Station di Florida. Meskipun mereka mencapai orbit yang dituju tanpa hambatan, SpaceX kemudian mengungkapkan bahwa tahap kedua, atau bagian atas, roket Falcon 9 yang menggerakkan bagian pertama perjalanan mereka mengalami masalah setelah terlepas dari kapsul.

"Setelah peluncuran Crew-9 yang sukses hari ini, tahap kedua Falcon 9 dibuang ke laut sesuai rencana, tetapi mengalami pembakaran deorbit yang tidak sesuai dengan nominal," kata SpaceX melalui X atau Twitter. "Hasilnya, tahap kedua mendarat dengan selamat di laut, tetapi di luar area yang ditargetkan."

SpaceX mengindikasikan akan menghentikan sementara penerbangan menggunakan Falcon 9, roket yang paling sering diluncurkan di dunia, guna menyelidiki anomali tersebut. "Kami akan melanjutkan peluncuran setelah lebih memahami akar permasalahannya," kata perusahaan.

Badan Penerbangan Federal atau FAA juga menyelidiki masalah tersebut. "Insiden ini melibatkan pendaratan tahap kedua Falcon 9 di luar area bahaya yang ditentukan. Tidak ada cedera publik atau kerusakan properti publik yang dilaporkan. FAA meminta penyelidikan," ujar FAA.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...