Heboh Kacamata Pintar Meta Bisa Mengungkap Identitas Orang dalam Hitungan Detik
Baru-baru ini kacamata pintar Meta (Ray-Ban Meta smart glasses) menghebohkan dunia maya. Kacamata pintar itu bisa mengidentifikasi orang asing dalam sekejap bila dihubungkan ke mesin pencari wajah.
Dilansir dari Ars Technica, dua mahasiswa Harvard, Anh Phu Nguyen dan Caine Ardayfio, mengembangkan kacamata pintar meta yang dapat secara otomatis mengungkap informasi pribadi tentang individu yang mereka temui.
Proyek yang mereka sebut I-XRAY, menggunakan teknologi pengenalan wajah untuk mengambil data publik dari internet dan menyampaikannya dalam waktu singkat. Tujuan mereka untuk menunjukkan potensi risiko privasi yang terkait dengan teknologi ini.
AnhPhu Nguyen dan Caine Ardayfio menjelaskan bagaimana mereka menghubungkan sepasang Meta Ray Bans 2 ke mesin pencari wajah invasif yang disebut PimEyes. Selanjutnya, mesin pencari wajah itu dapat membantu mereka mengidentifikasi orang asing, dengan melakukan pencarian silang informasi di berbagai basis data pencarian orang.
Mereka kemudian menggunakan large language model (LLM) untuk menggabungkan semua data itu dengan cepat. LLM adalah jenis kecerdasan buatan (AI) untuk memahami dan menghasilkan teks dalam bahasa manusia. LLM dirancang untuk memproses, menganalisis, dan menghasilkan teks berdasarkan pola yang dipelajari dari data yang sangat besar, termasuk sistem pengenalan wajah.
Kedua mahasiswa itu melakukan demonstrasi di tempat umum, termasuk di stasiun subway. Keduanya membuktikan mampu mengidentifikasi orang-orang acak dengan mengakses informasi yang tersedia secara online.
Mereka mengungkap tidak merilis program tersebut. Proyek ini menyoroti perlunya regulasi privasi yang lebih ketat di tengah kemajuan teknologi, terutama ketika perusahaan besar seperti Meta dan Google belum merilis fitur serupa untuk umum.
Terkait temuan ini, Meta buka suara. Dilansir dari situs New York Post (3/10), Meta menyatakan teknologi kaca mata itu memiliki "risiko yang sama ada pada foto yang diunggah ke internet."
Dalam sebuah pernyataan, Meta mengatakan kepada The Post bahwa kacamata Ray-Ban Meta tidak memiliki teknologi pengenalan wajah. Meta menyatakan kedua mahasiswa itu hanya menggunakan perangkat lunak pengenalan wajah yang tersedia untuk umum. “Yang akan berfungsi untuk foto yang diambil di kamera, ponsel, atau perangkat perekam apa pun.”
Meta juga menyatakan, kacamata Ray-Ban buatan mereka menjaga privasi dengan menyediakan lampu LED yang menunjukkan kepada orang lain bahwa pengguna sedang merekam. "LED ini tidak dapat dinonaktifkan oleh pengguna, dan kami memperkenalkan teknologi deteksi gangguan untuk mencegah pengguna menutupi LED capture.”