Google Bangun Pusat Data Rp 32 T di Malaysia, Kominfo: Kaji Investasi Juga di RI

Desy Setyowati
10 Oktober 2024, 12:23
Google , malaysia, kominfo,
Google Office
Google
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Google berinvestasi US$ 2 miliar atau Rp 32,4 triliun (kurs Rp 16.255 per US$) di Malaysia pada Mei. Kominfo atau Kementerian Komunikasi dan Informatika menyatakan raksasa teknologi ini juga mengkaji berinvestasi di Indonesia.

Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi menyatakan Google berminat untuk berinvestasi dalam pembangunan pusat data di Indonesia. Pemerintah Indonesia masih membahas rencana ini dengan perusahaan teknologi asal Amerika tersebut.

“Kami berharap nanti semua data yang dipakai dan digunakan oleh warga Indonesia, menggunakan pusat data di dalam negeri. Ini dalam perbincangan serius,” kata Budi Arie Setiadi usai konferensi pers di kantornya, Jakarta, Rabu (9/10).

Yang perlu dilakukan oleh pemerintah saat ini yakni membuka kemungkinan dan kemudahan investasi bagi perusahaan teknologi asing.

Sebelumnya Google meresmikan Google Cloud Platform atau GCP Region Jakarta pada pertengahan 2020. Saat itu, GCP Region Jakarta diperkenalkan sebagai pusat data nonpemerintahan yang dilengkapi dengan arsitektur keamanan berlapis.

Pusat data yang pembangunannya didukung oleh pemerintah itu diharapkan dapat membantu percepatan transformasi digital di Indonesia.

Namun tahun ini, Google mengumumkan investasi jumbo di negara-negara tetangga Indonesia. Anak usaha Alphabet ini menyatakan berinvestasi US$ 1 miliar atau Rp 15,2 triliun di Thailand pada akhir bulan lalu (30/9).

Google berencana membangun infrastruktur digital di Bangkok dan daerah industri Chonburi untuk memenuhi permintaan layanan komputasi awan alias cloud yang meningkat di Asia Tenggara.

Selain itu, Google mengumumkan investasi di Malaysia US$ 2 miliar pada Mei. Dana ini akan digunakan untuk membangun pusat data alias data center dan hub cloud pertama di negara itu.

“Investasi ini dibangun berdasarkan kemitraan kami dengan Pemerintah Malaysia untuk memajukan ‘Cloud First Policy’, termasuk standar keamanan siber terbaik di kelasnya,” kata President, CFO, dan CIO di Alphabet dan Google Ruth Porat dalam pernyataan pers, dikutip dari CNBC Internasional, pada Mei (30/5).

Porat menambahkan, investasi tersebut akan menjadi yang terbesar yang pernah dilakukan Google di Malaysia selama 13 tahun beroperasi di negara ini. Pusat data tersebut akan mendukung layanan digital Google, seperti Search, Maps, dan Workspace.

Sementara itu, hub cloud bakal menyediakan layanan kepada perusahaan dan organisasi di sektor publik dan swasta.

Google juga meluncurkan dua program literasi kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) di Malaysia untuk pelajar dan pendidik.

Investasi dan program tersebut diharapkan berkontribusi lebih dari US$ 3,2 miliar terhadap PDB Malaysia dan mendukung 26.500 lapangan kerja pada 2030.

Investasi itu diumumkan setelah Microsoft mengumumkan investasi US$ 2,2 miliar di Malaysia untuk membangun infrastruktur cloud dan AI. Raksasa teknologi seperti Google dan Microsoft menjanjikan miliaran dolar ke Asia Tenggara seiring dengan meningkatnya permintaan layanan AI dan komputasi awan alias cloud.

“Investasi Google $2 miliar di Malaysia akan secara signifikan memajukan ambisi digital yang diuraikan dalam Rencana Induk Industri Baru 2030 ,” kata Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Malaysia YB Senator Tengku Datuk Seri Utama Zafrul Aziz dalam siaran pers.

Ia menambahkan bahwa investasi Google akan memungkinkan industri manufaktur dan berbasis jasa memanfaatkan AI dan teknologi canggih lainnya, sehingga mereka dapat meningkatkan rantai global.

Reporter: Desy Setyowati, Antara

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...