Riset: Hanya 38% Pekerja di Indonesia Gunakan AI, di Bawah Rata-rata ASEAN

Amelia Yesidora
29 Oktober 2024, 17:34
Ilustrasi ChatGPT, salah satu AI yang membantu pekerja.
Urdu Technology
Ilustrasi ChatGPT, salah satu AI yang membantu pekerja.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Penggunaan atau adopsi Generative AI (GenAI) di Indonesia terus meningkat sejak pertama kali dirilis pada 2023. Meski begitu, hanya 38% pekerja Indonesia yang menggunakan GenAI secara teratur dalam sebulan.

“Tingkat adopsi ini tidak jauh beda dengan rata-rata global yakni 38%, namun masih lebih rendah dari rata-rata Asia Tenggara 44%,” tulis laporan Jobstreet, Selasa (29/10).

Kesimpulan ini berdasar laporan eksklusif Jobstreet dan BCG bertajuk Decoding Global Talent 2024 dengan tema Perubahan Cara Kerja di Era GenAI. Survei ini dilakukan secara global, lebih dari 180 negara dan melibatkan 150.735 responden, termasuk 19.154 tenaga kerja Indonesia. Laporan ini bakal tersedia buat publik pada November 2024 mendatang.

GenAI merupakan cabang dari AI yang dapat menciptakan sebuah konten baru berupa teks, gambar, audio, dan video dalam waktu yang sangat singkat. Contohnya GenAI dapat mengubah input teks menjadi gambar, mengubah gambar menjadi lagu, atau mengubah video menjadi teks.

Kendati angka adopsinya kecil, sebaran penggunaan GenAI masih belum merata. Pekerjaan yang paling banyak menggunakan GenAI di Indonesia, yakni digitalisasi, Data Science, dan AI, frekuensinya mencapai 75%. Angka ini masih lebih tinggi dari rata-rata ASEAN 72%, tapi kalah tipis dari rata-rata global 78%.

Dari segi kelompok usia, tingkat penggunaan AI juga masih bervariasi. Kelompok dewasa muda berusia 18–24 menggunakan GenAi 75% lebih sering dibanding kelompok usia 45 tahun ke atas. Angka tersebut menunjukkan adopsi teknologi yang lebih mudah di generasi muda dan besarnya peran GenAI dalam hidup mereka.

“Di balik tren ini, 48% warga Indonesia dan 41% warga ASEAN masih belum familiar dengan GenAI, sehingga ada potensi besar untuk meningkatkan kesadaran dan penggunaan GenAI,” kata laporan itu.

Jobstreet lalu membagi tiga persona pengguna GenAI dari 38% pengguna GenAI di Indonesia:

Rekan kerja (18%)

Menggunakan GenAI sebagai pemberi saran, tapi mayoritas pekerjaan mereka masih dikerjakan sendiri. Tipe pengguna ini biasa berusia 35—44 tahun. AI menjalankan fungsi kerja inti seperti pengkodean untuk profesional TI, R&D untuk peneliti, atau personalisasi konten dan desain tingkat lanjut untuk profesional pemasaran.

Master (7%)

Pengguna kerap ditemukan bekerja di sektor administrasi dan sekretariat yang menyadari potensi penghematan waktu dari GenAI. Teknologi ini dipakai untuk mengurangi beban kerja administratif, menyusun output, menulis memo, dan mengotomatiskan tugas-tugas sederhana. Berusia 25—34

Pakar (7%)

Biasanya bekerja di sektor IT, pemasaran, dan media. Meninjau masukan dari GenAI, mengubah beberapa hal, baru menggunakan saran tersebut. Berusia 45 tahun ke atas.

Pengguna baru (5%)

Menggunakan AI secara langsung, tanpa pengembangan lebih lanjut. Ai biasanya digunakan untuk mencari informasi, membuat ringkasan ,dan essay. Biasanya berusia 18–24 tahun.

Reporter: Amelia Yesidora
Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...