Kemenangan Trump Dorong Regulasi AI di Amerika Serikat Makin Longgar

Kamila Meilina
7 November 2024, 16:05
Donald Trump melambaikan tangan selama rapat umum di Conroe, Texas, AS, Sabtu (29/1/2022).
ANTARA FOTO/REUTERS/Go Nakamura/foc/sad.
Donald Trump melambaikan tangan selama rapat umum di Conroe, Texas, AS, Sabtu (29/1/2022).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Hasil hitung cepat atau quick count Pemilu Amerika dari sisi electoral college votes, menunjukkan Donald Trump sudah menang dari Kamala Harris. Kemenangan Donald Trump dengan Partai Republik dalam Pemilu 2024 kemungkinan besar akan mengarahkan Amerika Serikat menuju regulasi kecerdasan buatan (artificial intelligence/ AI) yang lebih longgar.

Dilansir dari Techcrunch, Trump menyatakan bahwa pada hari pertama menjabat, ia berencana membongkar kebijakan AI Biden dan mendukung peraturan yang memberi kebebasan lebih besar pada industri AI. Hal ini sejalan dengan pandangan para pendukungnya yang menginginkan regulasi AI yang lebih ringan.

Sebelumnya kebijakan AI Biden berlaku melalui pemerintah eksekutif, AI Executive Order (AI EO), yang disahkan pada Oktober 2023. AI EO membahas mulai dari menetapkan serangkaian aturan ketat untuk memastikan keamanan, transparansi, dan tanggung jawab etika dalam pengembangan teknologi AI.

Pada tahun lalu, Departemen Perdagangan Amerika Serikat mendirikan AI Safety Institute (AISI), yang bertujuan untuk mengkaji risiko dalam sistem AI, termasuk yang berkaitan dengan aplikasi pertahanan. AISI berfokus pada penelitian dan pengembangan panduan keselamatan yang dapat membantu memastikan bahwa teknologi AI digunakan secara aman, khususnya dalam aplikasi yang berpotensi sensitif.

Selain itu, untuk meningkatkan kepercayaan publik dan keamanan dalam teknologi AI, Departemen Perdagangan merilis perangkat lunak baru yang dapat mengidentifikasi risiko dalam model AI. Melalui kerja sama dengan perusahaan-perusahaan terkemuka seperti OpenAI dan Anthropic.

Banyak kritikus yang berpendapat bahwa persyaratan pelaporan EO memberatkan dan memaksa perusahaan untuk mengungkap rahasia dagang.

Dilansir dari Techcrunch, selama kampanyenya, Trump menjanjikan kebijakan, "mendukung pengembangan AI yang berakar pada kebebasan berbicara dan perkembangan manusia." Tetapi belum ada rincian terkait aturan tersebut.

Saat Trump menjabat sebagai presiden pertama kali, dia cenderung berfokus mendirikan lembaga penelitian AI nasional dan mengarahkan lembaga federal untuk memprioritaskan riset dan pengembangan (R&D) AI.

Ia mengamanatkan bahwa agensi "melindungi kebebasan sipil, privasi, dan nilai-nilai Amerika" dalam menerapkan AI, membantu pekerja mendapatkan keterampilan yang relevan dengan AI, dan mempromosikan penggunaan teknologi yang "dapat dipercaya".

Reporter: Kamila Meilina
Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...