Bos Nvidia Jensen Huang Sebut AI Tak Buat Orang Kehilangan Pekerjaan
CEO Nvidia Jensen Huang mengatakan kecerdasan buatan atau artificial intelligence atau AI tidak akan membuat manusia kehilangan pekerjaan atau menggantikan peran manusia.
Jensen Huang menyampaikan manusia tidak perlu khawatir dengan AI. Kecerdasan buatan merupakan teknologi yang sangat mudah digunakan untuk hal lain. "Kamu tidak kehilangan pekerjaan karena AI," kata Huang dalam acara Indonesia AI Day yang digelar Indosat, Kamis (14/11).
Huang menyebut AI merupakan teknologi termudah untuk digunakan sepanjang dalam sejarah.
Ia mencontohkan teknologi AI misalnya saja seperti chatbox ChatGPT dan Gemini. Sebagai informasi, Gemini merupakan bot obrolan atau AI yang dikeluarkan oleh Google yang dulunya bernama Bard.
Teknologi ini diluncurkan pada 21 Maret 2023. Baru genap setahun, chatbot ini diyakini menjadi pesaing ChatGPT yang sudah hadir sebelumnya. Bard mengunggulkan kemampuan percakapan yang lebih natural.
"Jika kamu belum dapat cara menggunakannya, kamu bisa bertanya di chatbox dan AI menjawabnya," kata dia.
Selain itu Huang juga menyebut jika AI merupakan teknologi yang paling berharga saat ini. Ia menginginkan Indonesia bisa membangun AI. Menurutnya Indonesia membutuhkan teknologi AI untuk menutup kesenjangan teknologi.
Jensen Huang merupakan orang terkaya kesembilan di dunia versi Forbes. Miliarder berusia 61 tahun itu memiliki harta US$ 127,6 miliar atau Rp 2.024 triliun (kurs Rp 15.864 per US$) per 13 November.
Sebelum mendirikan NVidia, Huang pernah mencoba banyak pekerjaan. Selama akhir 1970-an dan awal tahun 1980-an, ia bekerja di Denny's, mulai dari tukang cuci piring hingga akhirnya naik jabatan menjadi pelayan. Peran-peran ini, meskipun sederhana, ditampilkan secara menonjol di profil LinkedIn Jensen Huang, yang memerinci karier awalnya selama 1978 hingga 1983.
Dalam obrolan santai dengan CEO Stripe Patrick Collison, Jensen Huang mengenang berbagai macam pekerjaan yang ia lakukan saat masih muda. “Orang tua saya tidak kaya tetapi mengajarkan nilai kerja keras,” kata Huang kepada Patrick, dikutip dari The Economic Times, pada Agustus. CEO Nvidia ini menekankan bagaimana pekerjaan awalnya mengajarkan kedisiplinan dan ketahanan, membentuk etos kerja dan gaya kepemimpinannya.