Perkuat Ekosistem AI, Wamen Ekraf Irene Umar Singgung Pentingnya Kesiapan SDM

Muhammad Taufik
Oleh Muhammad Taufik - Tim Publikasi Katadata
25 November 2024, 12:20
Irene Umar - Indosat AI Day
Katadata
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar (dua dari kiri) pada Indonesia AI Day di Jakarta, Kamis (15/11).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar mengatakan, pesatnya pertumbuhan kecerdasan buatan (AI) telah memicu inovasi di berbagai sektor. Pemanfaatan AI dinilai akan memiliki dampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi di suatu negara.

Dalam acara Indonesia AI Day di sesi bertajuk AI Ecosystems and the Path to Future Excellence, Irene berujar ekosistem itu bisa diisi baik dari inovator hingga wirausaha yang menaruh perhatian pada AI. Dia juga mengamini kebutuhan pembelajaran dari talenta luar negeri.

“Perlu kita ciptakan inovator-inovator tersebut. Kalau perlu belajar dari talenta terbaik seperti dari NVIDIA. Karena nantinya akan terjadi kompetisi yang tidak hanya terjadi di tingkat nasional, tetapi juga level global,” kata Irene, Kamis (15/11).

Irene menambahkan, optimalisasi penggunaan AI perlu ditopang dengan infrastruktur internet yang mumpuni. Namun, yang juga tidak kalah penting adalah kesiapan sumber daya manusia (SDM) atau talenta digital.

“Talenta Indonesia ini sudah diakui di tingkat global memiliki kreativitas tinggi. Kreativitas terkadang sering muncul dari populasi muda yang menyukai liburan, film, atau permainan gim. Bukan dari buku-buku,” ujar Irene.

Adapun, Country Director Indonesia Google Cloud Fanly Tanto sebagai salah satu panelis menyampaikan perhatian serupa terkait dengan sumber daya manusia. Diperlukan upaya untuk meningkatkan keterampilan AI baik dari level manajemen hingga level terendah dalam organisasi.

“Jadi mindset-nya adalah AI ini bukan sekadar IT tools, tapi bisa untuk semua industri untuk semua lini. Jadi AI ini untuk kita semua,” tambah Fanly.

Menurut Fanly, membuat ekosistem AI bisa dilakukan lewat pelatihan terkait AI, serta berkolaborasi dengan universitas hingga perusahaan teknologi. Dari situ, bisa ditanamkan pola pikir di lingkungan kerja bahwa AI ini untuk membantu pekerjaan selesai lebih efektif, bukan untuk menggantikan pekerjaan.

“Misalnya saja AI telah membantu identifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri 5 juta produk di E-Catalog. AI juga memerlukan penanganan maupun keterampilan-keterampilan baru. Nantinya akan ada profesi seperti chief of AI hingga prompt engineer,” kata Fanly, Kamis (14/11).

Ketua Umum Kolaborasi Riset dan Inovasi Industri Kecerdasan Artifisial (Korika) Hammam Riza menyoroti tentang peraturan yang menopang AI. Indonesia perlu memiliki regulasi yang tepat untuk mendefinisikan bagaimana AI bisa dijalankan dengan aman dan bertanggung jawab.

Menurutnya, saat ini AI harus bisa dimanfaatkan dengan sebaik mungkin dan juga digunakan secara bertanggung jawab. Dalam kondisi inilah, penting untuk memperhatikan unsur manusia dalam pengembangan AI.

“Justru karena itu kami memerlukan jutaan talenta digital yang bisa upskilling hingga reskilling. Sehingga adopsi AI bisa segera dilakukan di angkatan kerja, khususnya dalam pasar tenaga kerja saat ini,” kata Hammam

Indonesia AI Day 2024 merupakan forum untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan, serta mendorong kolaborasi dalam mendukung kedaulatan AI di Indonesia. Di samping itu, perhelatan ini mengeksplorasi potensi besar AI bagi ekonomi digital Indonesia, serta pengaruhnya di tingkat global.

Dengan mengusung tema Unleashing Indonesia’s AI Sovereignty, perhelatan ini menjadi etalase yang mempertemukan pemerintah, pebisnis, dan pelaku industri, serta praktisi AI termasuk peneliti, developer, dan engineer untuk berkolaborasi dalam menciptakan inovasi AI di berbagai ekosistem.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...