Komdigi bersama Microsoft Dorong Revolusi AI Melalui ElevAIte Indonesia
Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) Republik Indonesia bekerja sama dengan Microsoft meluncurkan ElevAIte Indonesia. ElevAIte Indonesia merupakan sebuah pelatihan kecerdasan buatan (AI) yang membekali satu juta talenta di Indonesia dengan keterampilan digital.
President Director Microsoft Indonesia, Dharma Simorangkir, mengungkapkan program ini berasal dari penggabungan kata “Elevate” atau meningkatkan, dan “AI”. Artinya, menjadi simbol kolaborasi multi-sektor untuk memperkuat posisi Indonesia di kancah global melalui pemanfaatan teknologi AI yang lebih menyeluruh.
“Penggabungan kata elevate dan AI, ini sengaja kami bawa untuk membawa semangat kolaborasi antar berbagai elemen masyarakat untuk meningkatkan pencapaian Indonesia di kancah global dengan teknologi AI,” kata Dharma Simorangkir, dikutip dari siaran YouTube Kemkomdigi TV, Senin (2/11).
ElevAIte Indonesia akan melibatkan mitra dari pemerintahan, industri, institusi pendidikan, dan komunitas. Program ini dirancang untuk menghubungkan talenta Indonesia dengan peluang baru yang tercipta dari teknologi AI, seperti peningkatan produktivitas, kreativitas, dan kualitas pekerjaan, serta percepatan inovasi yang bertanggung jawab.
Laporan Microsoft dan LinkedIn 2024 menunjukkan keterampilan AI semakin penting, dengan 69% pemimpin Indonesia hanya merekrut kandidat yang memiliki keahlian tersebut. Bahkan, 76% lebih memilih kandidat yang menguasai AI meski pengalaman kerjanya lebih sedikit.
Dengan 70% penduduk Indonesia dalam usia produktif, pemberdayaan keterampilan AI menjadi kunci untuk mencapai Indonesia Emas 2045.
Program ElevAIte Indonesia berfokus pada penggunaan AI secara bertanggung jawab, dari meningkatkan efisiensi pekerjaan hingga menciptakan solusi inovatif untuk tantangan nasional.
Dharma Simorangkir, Presiden Direktur Microsoft Indonesia, menegaskan pentingnya kolaborasi dengan Kemkomdigi dan mitra ekosistem. Targetnya adalah membekali 1 juta masyarakat Indonesia dengan keterampilan AI hingga 2025 melalui lima pilar utama, bersama mitra pelatihan seperti Biji-Biji Initiative dan Dicoding.
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, juga menekankan pentingnya pendekatan yang bijak dalam pemanfaatan teknologi, khususnya AI, yang semakin mempengaruhi berbagai aspek kehidupan.
“Teknologi modern, seperti AI, menuntut kita semua, khususnya para pemimpin, untuk menjadi lebih bijak, sabar, dan akomodatif,” kata Meutya dalam acara yang sama.
Ia menekankan bahwa perkembangan AI memberikan peluang besar untuk meningkatkan kualitas hidup, tetapi juga membawa tantangan yang harus dikelola dengan hati-hati.
Program ElevAIte Indonesia dirancang untuk membekali generasi muda dan tenaga kerja dengan keterampilan AI yang relevan dengan kebutuhan industri. Inisiatif ini mendukung daya saing global dan cita-cita Indonesia Emas 2045.
Guna mencapai target satu juta pembekalan keterampilan AI bagi masyarakat Indonesia hingga tahun 2025 mendatang, implementasi ElevAIte Indonesia akan terbagi ke dalam lima pilar utama:
- Pemerintah: Pelatihan keterampilan AI bagi ASN, penguatan keamanan siber, dan pelayanan publik berbasis AI.
- Industri Strategis: Transformasi AI untuk UMKM hingga enterprise, menciptakan nilai ekonomi baru.
- Pendidikan: Revolusi pembelajaran AI, pembekalan pendidik, dan pengembangan generasi developer.
- Komunitas: Keterampilan AI untuk perempuan, penyandang disabilitas, dan masyarakat terpencil.
- Demokratisasi AI: Akses AI bagi semua individu melalui platform AI Skills Navigator berbasis Microsoft.