Alasan Tabrakan dengan Burung Sebabkan Pesawat Jatuh
Setidaknya ada enam insiden pesawat jatuh selama Desember 2024, termasuk Jeju Air yang diduga karena tabrakan dengan burung. Berikut penjelasan mengenai tabrakan burung bisa menyebabkan pesawat jatuh.
Dikutip dari laman Federal Aviation Administration atau FAA, sekitar 90% insiden tabrakan burung ke pesawat terjadi di dekat bandara. Fase lepas landas dan pendaratan menjadi yang paling rentan.
FAA melaporkan peningkatan yang stabil dalam jumlah tabrakan burung dengan pesawat per tahun, dari sekitar 1.800 insiden pada 1990 menjadi 17.357 pada 2019. Jika dihitung rata-rata per hari, maka lima pada 1990 dan 47 pada 2019.
Dampak Tabrakan Burung ke Pesawat
- Kaca depan retak atau pecah, yang berpotensi membahayakan integritas struktural pesawat. Hal ini dapat menimbulkan risiko langsung, termasuk penurunan tekanan kabin, yang mengharuskan pilot mengambil tindakan cepat untuk memastikan keselamatan penumpang dan awak.
- Kerusakan mesin. Burung dapat terhisap ke dalam intake mesin, yang menyebabkan kerusakan pada bilah kipas dan mengganggu fungsi mesin.
Intake adalah bagian valve, komponen ini terbuat dari stainless steel, sehingga tahan karat dan tidak mudah panas. Fungsinya yakni mengatur masuknya bahan bakar dan campuran udara di pembakaran mesin.
Kerusakan mesin akibat serangan burung dapat mengakibatkan hilangnya daya dorong, penurunan kinerja pesawat, atau bahkan penghentian total mesin.
- Gangguan sistem hidrolik dan kontrol. Sistem ini berperan penting untuk manuver dan pengendalian pesawat misalnya, Overseas National Airways Penerbangan 032 mengalami kegagalan mesin akibat tabrakan burung pada 1975.
Kehilangan daya angkat. Tabrakan burung yang menyebabkan kerusakan mesin ataupun sistem kontrol, bisa menyebabkan kecelakaan.
Kecelakaan akibat tabrakan burung membuat maskapai penerbangan menghabiskan biaya perbaikan hingga jutaan dolar setiap tahun. Biaya ini termasuk penggantian komponen yang rusak, seperti kaca depan, komponen mesin, atau area lain yang terkena dampak, dapat menjadi proses yang mahal.
Tabrakan burung juga dapat menyebabkan penundaan atau pembatalan penerbangan saat pesawat menjalani pemeriksaan dan perbaikan. Gangguan ini dapat berdampak finansial tambahan bagi maskapai penerbangan, termasuk kompensasi penumpang, biaya penjadwalan ulang, dan penurunan efisiensi operasional.
Insiden serangan burung dapat meningkatkan premi asuransi bagi maskapai penerbangan dan operator pesawat. Insiden yang sering terjadi atau parah dapat mengakibatkan biaya asuransi yang lebih tinggi, yang mencerminkan risiko yang dirasakan terkait dengan operasi di area yang rentan terhadap insiden tersebut.
Sangat penting untuk menangani masalah tabrakan burung secara proaktif, karena hal ini tidak hanya memengaruhi keselamatan penerbangan tetapi juga berdampak finansial pada industri penerbangan.