Microsoft Akan Investasi Rp 1.303 Triliun di AI, Disebut Bikin Superkomputer
Microsoft berencana untuk berinvestasi sekitar US$ 80 miliar atau Rp 1.303 triliun (kurs Rp 16.298 per US$) pada tahun fiskal 2025 untuk mengembangkan pusat data guna melatih model dan pengembangan kecerdasan buatan atau AI.
“Dana itu juga akan digunakan untuk mengembangkan aplikasi berbasis cloud atau komputasi awan,” kata Microsoft dalam unggahan di blog pada Jumat (3/1).
Separuh lebih dari investasi Microsoft itu akan disalurkan di Amerika Serikat. “Saat ini, Amerika memimpin perlombaan AI global berkat investasi modal swasta dan inovasi perusahaan AS dari semua ukuran, mulai dari startup hingga yang mapan,” kata Wakil Ketua dan Presiden Brad Smith.
Investasi Microsoft di bisnis AI melonjak sejak OpenAI meluncurkan ChatGPT pada 2022.
Pengembangan AI membutuhkan daya komputasi yang sangat besar. Hal ini mendorong permintaan pusat data khusus yang memungkinkan perusahaan teknologi menghubungkan ribuan cip secara bersamaan.
Microsoft telah menginvestasikan miliaran untuk meningkatkan infrastruktur AI dan memperluas jaringan pusat data.
Para analis memperkirakan belanja modal Microsoft tahun fiskal 2025 termasuk modal US$ 84,24 miliar, menurut Visible Alpha.
Belanja modal Microsoft pada kuartal pertama tahun fiskal 2025 naik 5,3% menjadi US$ 20 miliar.
Sebagai pendukung utama OpenAI, Microsoft dianggap sebagai pesaing terdepan di antara raksasa teknologi dalam perlombaan AI karena kemitraan eksklusifnya dengan pembuat ChatGPT.
Microsoft dan OpenAI dikabarkan sedang membangun proyek pusat data bersama bernilai US$ 100 miliar atau Rp 1.595 triliun. Melalui proyek ini, kedua perusahaan akan merancang superkomputer bertenaga AI bernama Stargate.
Proyek tersebut dilaporkan dibagi menjadi lima tahap. Superkomputer bertenaga AI Stargate mewakili tahap terakhir yang ditargetkan selesai pada 2028.
Menurut laporan The Information, Microsoft diperkirakan menanggung sebagian besar beban keuangan untuk proyek itu. Sumber yang mengetahui diskusi itu menyampaikan, anggaran proyek diperkirakan 100 kali lebih mahal daripada operasi pusat data saat ini.
Pembuatan superkomputer tersebut bakal menelan biaya sangat besar khususnya untuk membeli cip. Cip khusus superkomputer ini diperkirakan US$ 30 ribu hingga US$ 40 ribu.