Komdigi Akan Bangun Digital Training Center di IKN

Ringkasan
- Kemkominfo akan membangun Digital Training Center (DTC) di Edutown, IKN, untuk meningkatkan kemampuan digital masyarakat dan ASN.
- DTC IKN akan dibangun dengan kerja sama dengan KOICA Korea Selatan, yang akan memberikan bantuan dana sebesar Rp 150 miliar.
- Pembangunan DTC IKN akan dimulai tahun ini dan ditargetkan selesai pada tahun 2027, menawarkan pelatihan dan kelas daring seperti Universitas Terbuka dengan durasi yang lebih cepat.

Kementerian Komunikasi dan Digital alias Komdigi bakal membangun Digital Training Center alias DTC di kawasan Edutown, Ibu Kota Nusantara (IKN). Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia atau BPSDM Komdigi Harry Budiarto menyebut DTC bakal menjadi perpanjangan tangan Politeknik Digital Yogyakarta agar masyarakat bisa menempuh S1 dan S2 secara daring.
“Tujuannya bagaimana ASN yang ada di IKN itu betul-betul punya kemampuan digital dan juga masyarakat di Provinsi Kalimantan Timur,” ujar Harry dalam acara Kick Off Program Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Komdigi di Cikarang, Jumat (24/1).
Gedung DTC IKN bakal dibangun lewat kerjasama dengan pemerintah Korea Selatan. Harry mengatakan Korea International Cooperation Agency alias KOICA memberi uang Rp 150 miliar untuk membangun fasilitas ini. Pemerintah Korea Selatan juga turun tangan membangun DTC yang sudah ada di Cikarang, Jawa Barat.
Komdigi sudah mengajukan pembangunan ke Badan Perencanaan Pembangunan Nasional alias BPPN. Mereka juga sudah mempresentasikan rencana pembangunan ke KOICA Jakarta dan nantinya badan ini bakal meneruskan ke Korea Selatan.
“Namun karena ada huru-hara di Korea, maka sempat ter-delay. Tapi, saya sudah janji ke OIKN, 2027 pembangunan selesai,” katanya.
Harry mengatakan pembangunan DTC IKN bakal dimulai tahun ini. OIKN telah memberikan lahan 3,75 hektare dan nantinya KOICA akan membangun DTC IKN.
Bila pembangunan DTC IKN selesai, ini akan menjadi DTC ke-10 Indonesia. Sudah ada DTC di Cikarang, Bandung, Manado, Surabaya, Jakarta, Medan, Makassar, dan Banjarmasin.
DTC menawarkan pelatihan dan kelas daring layaknya Universitas Terbuka. Namun menurut Harry bedanya ada di durasi kelas DTC lebih cepat. “Di DTC, S1 bisa cuma tiga tahun,” kata Harry.