Alibaba Luncurkan AI Qwen 2.5, Diklaim Lebih Canggih Ketimbang DeepSeek


Alibaba meluncukan model kecerdasan buatan atau AI Qwen 2.5 Max. Chatbot AI ini diklaim lebih andal ketimbang DeepSeek V3.
Waktu peluncuran Qwen 2.5 Max yang tidak biasa yakni hari pertama Tahun Baru Imlek, di saat sebagian besar masyarakat Cina libur kerja dan berkumpul dengan keluarga. Hal ini dinilai imbas tertekan kehebohan DeepSeek.
"Qwen 2.5-Max mengungguli hampir di semua aspek GPT-4o (ChatGPT), DeepSeek-V3, dan Llama-3.1-405B (Meta)," kata unit cloud Alibaba dalam pengumuman yang diunggah di akun WeChat resmi, dikutip dari Reuters, Kamis waktu Indonesia (30/1).
Peluncuran asisten AI DeepSeek pada 10 Januari yang didukung model DeepSeek-V3, serta perilisan model R1 pada 20 Januari, menggemparkan Silicon Valley dan menyebabkan harga saham teknologi Amerika anjlok pada perdagangan Senin (27/1).
Dua hari setelah peluncuran DeepSeek-R1, pemilik TikTok yakni ByteDance, merilis pembaruan untuk model AI andalan yang diklaim mengungguli o1 milik OpenAI.
Pendahulu DeepSeek V3 yakni DeepSeek-V2 memicu perang harga model AI di Cina setelah dirilis pada Mei.
Fakta bahwa DeepSeek V2 bersifat open-source dan sangat murah yakni hanya 1 yuan per 1 juta token menyebabkan unit cloud Alibaba mengumumkan pemotongan harga hingga 97% pada berbagai model. Token yang dimaksud yakni unit data yang diproses oleh model AI.
Perusahaan teknologi Tiongkok lainnya, termasuk Baidu yang merilis model AI pertama di Cina pada Maret 2023 dan Tencent juga mengurangi harga.
Pendiri DeepSeek Liang Wenfeng mengatakan dalam wawancara langka dengan media Tiongkok Waves pada Juli, bahwa perusahaan rintisan itu tidak peduli dengan perang harga. Perusahaan berfokus pada Artificial General Intelligence atau AGI.
OpenAI mendefinisikan AGI sebagai sistem otonom yang melampaui manusia dalam sebagian besar tugas yang bernilai ekonomis.
DeepSeek beroperasi seperti laboratorium penelitian, yang sebagian besar dikelola oleh lulusan muda dan mahasiswa doktoral dari universitas-universitas terkemuka Cina.
Liang yakin perusahaan teknologi terbesar Cina mungkin tidak cocok untuk masa depan industri AI. Ia membandingkan biaya tinggi dan struktur top-down mereka dengan operasi ramping dan gaya manajemen longgar DeepSeek.
"Model dasar yang besar membutuhkan inovasi berkelanjutan, kemampuan raksasa teknologi memiliki batasnya," katanya.