Menkomdigi: Keamanan Siber dan Talenta Digital Jadi Kunci Perlindungan Data

Kamila Meilina
19 Februari 2025, 07:34
Digital
ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/nz.
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid memberikan sambutan saat peluncuran Google Play Protect di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta, Selasa (18/2/2025). Kementerian Komdigi berkolaborasi bersama Google meluncurkan fitur dan program yaitu Google Play Protect untuk memerangi penipuan online dan menjaga keamanan digital masyarakat Indonesia.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menegaskan pentingnya keamanan siber dan pengembangan talenta digital sebagai fondasi utama dalam perlindungan data pribadi di era digital.

"Indonesia telah memiliki UU Perlindungan Data Pribadi (UU PDP). Dengan strategi konkret serta tata kelola yang baik, kita dapat memastikan perlindungan data yang lebih kuat dan terpercaya," ujar Meutya dalam acara Indonesia Data and Economic (IDE) Katadata 2025 di Jakarta, Selasa (18/2).

Dalam mewujudkan perlindungan data yang optimal, Meutya menekankan pada komitmen manajemen, pembentukan tim khusus Perlindungan Data Pribadi (PDP), serta peningkatan kompetensi SDM merupakan langkah utama untuk menghadapi ancaman siber yang semakin kompleks.

Ia juga menyoroti pentingnya membangun budaya sadar perlindungan data, baik di lingkungan internal maupun eksternal. Menurutnya, pendekatan Data Protection by Design and by Default harus diterapkan, sehingga keamanan bukan sekadar formalitas, tetapi menjadi kunci dalam setiap sistem digital.

Menurut Meutya, risiko serangan siber semakin meningkat seiring berkembangnya keahlian peretas. "Dulu, hanya segelintir orang yang bisa meretas sistem. Sekarang, keahlian ini berkembang pesat. Orang Indonesia dikenal kreatif dan cepat beradaptasi dengan teknologi. Potensi ini harus diarahkan untuk membangun ekosistem digital yang lebih aman," ujarnya.

Lebih lanjut, Meutya menegaskan bahwa penguatan keamanan data tidak hanya meningkatkan kepercayaan publik, tetapi juga memperkuat daya saing Indonesia di kancah global.

"Mengamankan data bukan sekadar kebutuhan teknis, ini adalah strategi bertahan hidup di era digital," katanya.

Ia juga mengutip Harvard Business Review yang sejak 2021 menegaskan bahwa data adalah aset strategis. "Jika gagal menjaganya, negara bukan hanya kehilangan data, tetapi juga masa depan bisnis dan bangsanya," katanya.

Pengembangan Talenta Digital

Dalam membangun keamanan siber di Indonesia, ekosistem talenta digital yang mumpuni menjadi faktor utama. Kementerian Komdigi telah bermitra dengan perusahaan teknologi global seperti Google dan Microsoft untuk menyiapkan SDM andal di bidang keamanan siber.

"Hari ini, kami berdiskusi dengan Google soal pengembangan digital talent, khususnya di bidang cybersecurity. Bersama Microsoft dan mitra lainnya, kami telah melahirkan puluhan ribu talenta lokal yang kini berkontribusi di berbagai sektor, termasuk keamanan siber," kata Meutya.

Dengan semakin maraknya serangan siber dan tantangan digital yang terus berkembang, Meutya menegaskan bahwa semua pihak harus berperan aktif dalam memastikan data pribadi tetap aman.

Reporter: Kamila Meilina

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...