Komdigi Susun Aturan Anak Bermain Medsos, Soroti Dampak pada Kesehatan Mental

Kamila Meilina
19 Februari 2025, 08:20
Komdigi
ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/YU
Staf Khusus Menkomdigi bidang Kemitraan Global dan Edukasi Digital Kementerian Komdigi Raline Shah (tengah) mengikuti pelantikan di Kementerian Komunikasi dan Digital, Jakarta, Senin (13/1/2025). Pelantikan para pejabat di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) ini dilakukan setelah pemerintah merombak kementerian yang sebelumnya bernama Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menggelar Forum Group Discussion (FGD) bersama anak-anak sekolah guna merumuskan kebijakan perlindungan anak di ruang digital. Diskusi ini bertujuan untuk memahami langsung pengalaman serta tantangan yang dihadapi anak-anak saat menggunakan media sosial.

"Anak-anak bukan sekadar pengguna, mereka adalah pemangku kepentingan utama. Jika kita ingin regulasi yang benar-benar melindungi, kita harus mendengar suara mereka," ujar Staf Khusus Menteri Bidang Kemitraan Global dan Edukasi Digital, Raline Shah, dalam acara yang berlangsung di Perpustakaan Komdigi, Jakarta Pusat, Selasa (18/2).

FGD ini melibatkan 15 perwakilan anak dari jenjang SD, SMP, dan SMA sebagai wadah untuk berbagi pengalaman nyata mereka dalam berinteraksi di dunia maya.

Dalam diskusi tersebut, anak-anak mengungkapkan berbagai tantangan yang mereka hadapi, seperti kemudahan akses terhadap konten negatif, tekanan sosial akibat media digital, serta minimnya pendampingan dari orang tua dalam membentuk kebiasaan digital yang sehat.

“Banyak yang tidak kita sadari sebagai orang dewasa. Anak-anak menghadapi tantangan yang tidak selalu kita pahami. Perspektif mereka inilah yang harus menjadi dasar dalam menyusun kebijakan,” kata Raline.

Dampak Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental

Salah satu isu utama yang disoroti dalam FGD ini adalah dampak media sosial terhadap kesehatan mental anak, termasuk kecemasan dan penurunan kepercayaan diri akibat paparan konten berbahaya. Raline menegaskan bahwa regulasi yang disusun harus diimbangi dengan edukasi kepada keluarga agar lebih efektif.

"Kita bisa membuat aturan seketat apapun, tapi kalau di rumah anak-anak tidak mendapatkan contoh yang baik, semua akan percuma. Orang tua harus hadir, bukan hanya secara fisik, tetapi juga dalam dunia digital anak-anak mereka," ujarnya.

Selain melibatkan anak-anak sekolah, FGD ini juga didampingi oleh tim dari Pusat Studi Kebijakan Publik (PSPK). Hasil diskusi ini akan digunakan sebagai bahan penyempurnaan regulasi perlindungan anak di ruang digital. Komdigi menargetkan kebijakan yang dihasilkan dapat menciptakan ekosistem digital yang lebih aman dan ramah anak.

Reporter: Kamila Meilina

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...