Korea Selatan Blokir Aplikasi DeepSeek Karena Pelanggaran Privasi Data


Sejak 15 Februari 2025, aplikasi berbasis kecerdasan buatan (AI) asal Cina, DeepSeek, diblokir dari toko aplikasi di Korea Selatan. Keputusan ini diambil setelah Komisi Perlindungan Informasi Pribadi Korea Selatan (PIPC) menemukan bahwa aplikasi tersebut mentransfer data pengguna ke perusahaan Cina, termasuk ByteDance, induk TikTok.
Dikutip dari Reuters, Rabu (19/2), PIPC menyatakan bahwa DeepSeek tidak mematuhi aturan privasi data yang berlaku di Korea Selatan.
Sebagai langkah sementara, DeepSeek diblokir dari toko aplikasi lokal hingga pengembangnya, DeepSeek AI Lab, menyesuaikan kebijakan privasi agar sesuai dengan regulasi Korea Selatan.
Namun, aplikasi yang telah diinstal sebelumnya masih dapat digunakan, meski otoritas menyarankan pengguna untuk tidak memasukkan informasi pribadi hingga ada kejelasan lebih lanjut.
Investigasi dan Langkah Perbaikan
DeepSeek baru mulai beroperasi di Korea Selatan pada akhir Januari 2025 dan langsung mendapat perhatian regulator. PIPC melakukan evaluasi terhadap metode pengumpulan dan pemrosesan data aplikasi tersebut.
Hasil investigasi menunjukkan adanya ketidaksesuaian dengan standar perlindungan data Korea Selatan, terutama dalam keterlibatan layanan pihak ketiga.
Selain itu, PIPC mengonfirmasi bahwa DeepSeek baru saja menunjuk perwakilan lokal di Korea Selatan dan dan mengakui kurangnya pemahaman terhadap hukum privasi negara tersebut saat pertama kali meluncurkan layanan mereka.
Hingga saat ini, DeepSeek belum memberikan tanggapan resmi terkait keputusan pemerintah Korea Selatan. Namun, perusahaan menyatakan kesediaannya untuk bekerja sama dengan otoritas setempat guna menyesuaikan kebijakan mereka dengan regulasi yang berlaku.