Jensen Huang: DeepSeek Meningkatkan Pasar AI, Bukan Ancaman Bagi Nvidia


Pendiri dan CEO Nvidia, Jensen Huang, menyatakan banyak pihak salah memahami dampak kemajuan teknologi DeepSeek terhadap bisnis chip. Ia justru menilai model penalaran sumber terbuka R1 DeepSeek sebagai perkembangan dan menguntungkan bagi pasar AI.
Huang mengatakan R1 tidak mengurangi kebutuhan akan komputasi Nvidia, melainkan mempercepat adopsi AI dan menunjukkan bahwa model bisa lebih efisien dari perkiraan. "Ini membuka peluang untuk membuat model lebih efisien dan mempercepat adopsi AI," ujarnya, dikutip dari TechCrunch (21/2).
Huang juga menekankan meskipun DeepSeek telah mencapai kemajuan dalam model AI pra-pelatihan, tahap pasca-pelatihan tetap penting dan membutuhkan sumber daya komputasi yang besar. "Penalaran masih menjadi bagian yang cukup intensif secara komputasi," ujarnya.
Komentar Huang muncul hampir sebulan setelah DeepSeek merilis model R1 dalam versi sumber terbuka, yang mengguncang pasar AI dan berdampak signifikan pada Nvidia.
Harga saham Nvidia sempat anjlok 16,9% dalam satu hari perdagangan setelah pengumuman tersebut, turun dari $142,62 pada 24 Januari menjadi $118,52 pada 27 Januari. Dalam tiga hari, kapitalisasi pasarnya berkurang $600 miliar.
Namun, saham Nvidia kini hampir pulih sepenuhnya. Pada Jumat lalu, saham dibuka di angka $140, menandakan pemulihan dalam waktu sekitar satu bulan. Perusahaan juga akan merilis laporan pendapatan Q4 pada 26 Februari, yang bisa memberikan gambaran lebih lanjut tentang respons pasar.
Sedangkan, DeepSeek mengumumkan akan membuka lima repositori kode sebagai bagian dari acara "minggu sumber terbuka" yang digelar pekan depan.