Komdigi Siapkan 1.500 Personel Antisipasi Lonjakan Trafik Komunikasi Saat Mudik

Ringkasan
- Dewi Soekarno didenda Rp 3 miliar atas PHK yang dilakukannya terhadap dua karyawan pada Februari 2021.
- Pengadilan memutuskan pemecatan tersebut tidak sah dan meminta perusahaan milik Dewi Soekarno membayar gaji karyawan sejak 2021 hingga 2024, beserta biaya lembur yang belum dibayarkan.
- Perusahaan menolak berkomentar terkait litigasi yang sedang berlangsung.

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyiapkan 1.500 personel yang akan bertugas di berbagai titik di seluruh Indonesia selama periode Mudik Lebaran dan Hari Raya Nyepi 2025. Langkah ini untuk mengantisipasi lonjakan trafik komunikasi yang diperkirakan meningkat hingga 20% dibandingkan hari biasa.
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, dalam acara pelepasan personel siaga mudik menyatakan tim yang dikerahkan berasal dari berbagai operator seluler yang bekerja sama dengan Komdigi.
"Total gabungan kurang lebih 1.500 personel, dengan 29 kendaraan termasuk kendaraan monitoring frekuensi dan kendaraan layanan aduan. Kami juga menyebarkan alat monitoring frekuensi secara mobile di berbagai titik," kata Meutya dalam Apel Posko Siaga di Kantor Komdigi, Jakarta Pusat, Selasa (25/3).
Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Komdigi, Wayan Toni Supriyanto, menjelaskan tim siaga telekomunikasi akan beroperasi penuh mulai 26 Maret hingga 8 April 2025.
“Kolaborasi dengan operator seluler dilakukan dengan menyediakan 20 armada kendaraan, termasuk 7 mobil monitoring Komdigi, 18 mobil operator seluler, dan 4 motor quality of service,” katanya dalam acara yang sama.
Selain itu, posko bersama akan didirikan di 35 lokasi strategis di seluruh Indonesia, termasuk:
- Bandara Soekarno-Hatta
- Pelabuhan Merak
- Rest Area KM 57 dan KM 62
- Stasiun Gambir, Jakarta
- Stasiun Tawang, Semarang
Posko pengendali utama akan berpusat di Pusat Monitoring Komunikasi Komdigi di Jakarta. Komdigi juga menyiapkan layanan darurat Call Center 112 yang dapat diakses secara gratis di 141 kabupaten/kota. Masyarakat dapat menggunakan layanan ini untuk keperluan darurat seperti panggilan polisi, ambulans, atau pemadam kebakaran tanpa dikenakan pulsa.
Selain itu, Komdigi bekerja sama dengan BMKG dalam pengaktifan sistem peringatan dini (early warning system). Jika terjadi bencana dengan skala di atas 5 skala Richter, masyarakat akan menerima notifikasi langsung melalui SMS gratis dan siaran TV digital.
Dalam upaya meningkatkan kenyamanan pengguna, operator seluler telah menurunkan tarif layanan hingga 50% selama periode mudik. Namun, hingga saat ini, peningkatan pembelian paket belum signifikan.
Direktur Utama Telkomsel, Nugroho, menyebut bahwa lonjakan trafik biasanya akan terjadi menjelang hari H Lebaran. "Kami perkirakan peningkatan trafik harian bisa mencapai dua kali lipat dari biasanya," ujarnya.
Chief Legal Officer Indosat, Reski, menambahkan bahwa berdasarkan tren tahun sebelumnya, peningkatan trafik diperkirakan mencapai 15%. "Kami sudah menyiapkan infrastruktur agar komunikasi selama mudik tetap lancar," katanya.