Strategi Telkomsel Kuasai Pangsa Pasar dan Kecepatan Internet


Kecepatan internet Telkomsel merupakan yang tertinggi di Indonesia pada Juli – Desember 2024, menurut data Ookla. Perusahaan berpelat merah ini juga menguasai 51,8% pangsar pasar dengan 159,4 juta pelanggan per tahun lalu.
Dikutip dari laporan keuangan perusahaan, Telkomsel terus mengembangkan infrastruktur telekomunikasi. Jumlah base transceiver station atau BTS misalnya, mencapai total 271.040 per tahun lalu. Sebanyak 221.290 di antaranya 4G dan 975 5G.
BTS adalah infrastruktur yang berfungsi sebagai penghubung antara perangkat komunikasi nirkabel, seperti ponsel, dengan jaringan operator. BTS mengirimkan dan menerima sinyal radio ke dan dari perangkat komunikasi, kemudian mengonversinya menjadi sinyal digital untuk diteruskan ke jaringan operator atau perangkat lain.
Jumlah BTS tersebut bertambah 23.568 unit dibandingkan 2023. Jumlah aset pun meningkat dari Rp 113 triliun pada 2023 menjadi Rp 117,4 triliun tahun lalu.
Sementara itu, IndiHome memiliki aset Rp 4,5 triliun per tahun lalu. Perusahaan bekerja sama dengan Telkom Infrastruktur Indonesia atau TIF untuk ekspansi jaringan. TIF yang aktif pada 2024 memiliki lebih dari 35 ribu menara BTS.
Dengan pengembangan tersebut, kecepatan internet Telkomsel menjadi yang tertinggi selama kuartal III – IV 2024 menurut data Ookla. Rinciannya sebagai berikut:
Kecepatan internet untuk unduh atau download:
- Telkomsel 42,93 Megabit per detik alias Mbps
- Indosat Ooredoo 38,88 Mbps
- 3 Hutchison 34,9 Mbps
- XL Axiata 32,91 Mbps
- Smartfren 25,17 Mbps
Kecepatan unduh median:
- Rata-rata nasional: 29,49 Mbps
- Telkomsel:32,11 Mbps
- XL:27,66 Mbps
- IM3 Ooredoo:26,70 Mbps
- Tri (3):23,69 Mbps
- Smartfren:22,45 Mbps
Kecepatan unggah alias upload median:
- Rata-rata nasional: 13,88 Mbps
- Telkomsel:13,86 Mbps
- XL:15,41 Mbps
- IM3 Ooredoo:13,73 Mbps
- Tri (3):14,21 Mbps
- Smartfren:3,90 Mbps
Rata-rata latensi:
- Rata-rata nasional: 24 mili detik atau ms
- IM3 Ooredoo:22 ms
- Tri (3):22 ms
- Telkomsel:23 ms
- XL:28 ms
- Smartfren:31 ms
Telkomsel Sumbang 75% ke Bisnis Telkom
Pendapatan Telkom Indonesia mencapai Rp 150 triliun. Menurut analis saham telekomunikasi PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk Sabrina, kinerja keuangan ini terbilang cukup positif disaat industri telekomunikasi nasional menghadapi tantangan akibat meningkatnya volatilitas global karena geo politik dan meningkatnya dinamika persaingan industri akibat maraknya layanan OTT alias Over The Top global yang beroperasi di Indonesia.
“Kinerja Telkom lumayan. Laba bersihnya masih bisa tumbuh,” kata Sabrina dalam keterangan pers, Kamis (24/4). “Kontribusi Telkomsel terhadap kinerja Telkom lebih dari 70%.”
Berdasarkan laporan keuangan keuangan, pangsa pasar laba bersih Telkomsel pada industri telekomunikasi mencapai 75,6% pada 2024. Perusahaan yang identik dengan warna merah ini mempertahankan posisi sebagai pemimpin pangsa pasar laba bersih selama lebih dari 10 tahun berturut-turut.
Pendapatan Telkomsel naik 10,7% secara tahunan atau year on year (yoy). Salah satu faktornya, yakni akselerasi pendapatan IndiHome B2C yang meningkat 101,2% yoy menjadi Rp 26,6 triliun.
ARPU atau Average Revenue Per User Telkomsel seluler turun 6,6% yoy menjadi Rp 44,4 ribu. ARPU adalah metrik yang menunjukkan rata-rata pendapatan yang dihasilkan oleh setiap pengguna aktif pada suatu aplikasi atau layanan selama periode tertentu.
“Telkomsel dapat memberikan penawaran harga gabungan antara selular dan Fiber to The Home atau FTTH sebagai bagian dari implementasi strategi Fixed Mobile Convergence atau FMC (Telkomsel – IndiHome),” ujar Sabrina.