Konklaf Dimulai, Judi Online Pemilihan Paus Menjamur
Konklaf untuk memilih Paus baru dimulai pada hari ini (7/5). Namun acara khidmat ini justru dijadikan ajang taruhan judi online di Amerika dan Eropa.
Jauh dari Kapel Sistina tempat para kardinal yang tinggal di biara akan memberikan suara, orang-orang memasang taruhan tentang siapa yang akan dipilih sebagai paus berikutnya, menggantikan Paus Fransiskus.
NBC melaporkan, dari taruhan tunai di situs web hingga permainan atau judi online yang meniru liga sepak bola fantasi, serta taruhan kasual di antara teman dan keluarga, popularitas menebak dan berjudi tentang masa depan kepausan meningkat di seluruh dunia.
"Tebak-tebakan itu menduduki puncak turnamen sepak bola Liga Eropa dan kejuaraan pembalap Formula Satu," kata Manajer Oddschecker di Inggris Sam Eaton, platform yang menganalisis peluang di seluruh olahraga, acara, dan pasar taruhan lainnya.
“Ada minat yang sangat besar secara global,” katanya. “Saya rasa, belum pernah ada pasar seperti ini di mana begitu banyak negara tertarik untuk melihat peluang.”
Ratusan ribu orang dari sekitar 140 negara telah mengunjungi Oddschecker untuk meninjau peluang setiap kardinal yang berpotensi menjadi paus berikutnya. Eaton mencatat adanya minat khusus di Inggris, Irlandia, dan Amerika Serikat.
Di Inggris, sekitar 30.000 pound atau Rp 661 juta (kurs Rp 22.019 per pound sterling) dipertaruhkan di satu platform judi online. Nilainya jauh dibandingkan taruhan untuk kontes menyanyi Eurovision dari 1,2 juta pound, tetapi masih patut dicatat sebagai tren.
Eaton mencatat taruhan mencapai US$ 10 juta atau Rp 165 miliar (kurs Rp 16.526 per US$) di salah satu situs judi online ilegal terbesar.
“Bertaruh pada paus berikutnya jelas merupakan ceruk pasar dalam skema besar, tetapi hal itu menghasilkan minat global,” kata juru bicara William Hill, salah satu bandar taruhan terbesar di Inggris, Lee Phelps.
"Sejak 21 April, kami menerima ribuan taruhan, dan ini adalah pasar taruhan non-olahraga tersibuk kami," kata Phelps.
Bertaruh pada pemilihan umum, konklaf kepausan, dan segala macam acara global hampir menjadi tradisi tersendiri di Inggris. Akan tetapi, taruhan semacam ini ilegal di Amerika Serikat.
Beberapa orang di Roma membuat taruhan yang bersahabat dan informal, setara dengan US$ 20 untuk kardinal favorit. Yang kalah berjanji untuk mentraktir makan malam atau piza.
Meskipun permainan dan beberapa taruhan memiliki sifat menyenangkan, para pendukung anti-perjudian menyuarakan kekhawatiran secara keseluruhan tentang permainan legal dan semakin populernya judi pada semua jenis acara.
Studi yang diterbitkan musim gugur lalu menemukan bahwa 10% laki-laki muda di AS menunjukkan perilaku yang menunjukkan masalah perjudian, yang juga menjadi kekhawatiran yang meningkat di belahan dunia lain.
Dan untuk perjudian terkait kepausan secara umum, beberapa orang telah menyuarakan kekhawatiran dalam hal agama. Ajaran Katolik tidak sampai menyebut permainan untung-untungan atau taruhan sebagai dosa, tetapi Katekismusnya memperingatkan bahwa hasrat untuk berjudi berisiko menjadi perbudakan. Dikatakan bahwa perjudian menjadi tidak dapat diterima secara moral, jika hal ini berdampak serius pada kehidupan seseorang.
Proses Konklaf Pemilihan Paus Resmi Dimulai
Prosesi Konklaf untuk memilih paus resmi dimulai pada hari ini (7/5) di Kapel Sistina, Vatikan. Sebanyak 133 kardinal dari berbagai negara berkumpul dalam proses tertutup untuk memilih pemimpin baru Gereja Katolik Roma.
Konklaf untuk memilih pengganti Paus Fransiskus sebagai pemimpin 1,4 miliar umat Katolik di dunia merupakan acara khidmat yang kental dengan tradisi, yang telah berlangsung selama berabad-abad.
Menurut unggahan Humas Keuskupan Jakarta di akun Instagram, Selasa, konklaf diawali dengan Misa Kudus untuk Pemilihan Paus. Lalu Dewan Kardinal untuk memohon tuntunan Roh Kudus dalam pemilihan Paus yang baru.
Para Kardinal Elektor diberangkatkan dari Kapel Pauline menuju Kapel Sistine dan mereka diminta meletakkan tangan di atas Kitab Suci, serta mengucapkan janji kerahasiaan dalam pemilihan Paus.
Setelah semua kardinal tersebut memasuki ruangan, Master of Papal Liturgical Ceremonis akan mengucapkan, 'Extra Omnes!' dan selanjutnya pintu kapel dikunci.
‘Extra Omnes’ adalah frasa dalam bahasa Latin yang berarti ‘semua orang keluar’ atau ‘semua orang di luar’. Ini adalah perintah yang diberikan oleh Pemimpin Acara Liturgi Kepausan untuk menandai dimulainya konklaf kepausan, ketika para kardinal berada dalam Kapel Sistina yang terkunci untuk memilih Paus baru.
Diperlukan dua pertiga suara untuk memenuhi syarat pemilihan paus yang baru. Jika belum ada Paus yang terpilih, maka akan keluar asap hitam dari cerobong asap di atas Kapel Sistine, yang artinya pemilihan Paus masih berlangsung hingga Paus yang baru terpilih.
Sementara itu, keberhasilan pemilihan Paus akan ditandai dengan keluarnya asap putih dari cerobong asap kapel tersebut dan Paus yang baru akan tampil di balkon Basilika Santo Petrus.
Vatican News yang mengutip kepala Kantor Pers Tahta Suci, Matteo Bruni, Senin (5/5), melaporkan bahwa seluruh 133 kardinal elektor yang akan memberikan suara pada konklaf pemilihan Paus telah tiba di Roma.
