World App Beroperasi Sejak 2021, Dapat Izin dari BKPM

Kamila Meilina
9 Mei 2025, 15:21
worldid, world app, worldcoin, komdigi, bkpm,
Tools For Humanity
Peluncuran Orb World ID, Jakarta, Selasa (11/2/2025)
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Pengembang World App, Worldcoin, dan WorldID yakni Tools for Humanity ternyata baru terdaftar sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik alias PSE di Komdigi atau Kementerian Komunikasi dan Informatika tahun ini. Perusahaan asal Amerika ini beroperasi sejak 2021.

Tools for Humanity adalah perusahaan teknologi global berbasis di Amerika Serikat yang mengembangkan World ID, sistem verifikasi digital yang memastikan identitas seseorang tanpa mengumpulkan atau menyimpan data pribadi. Teknologi Orb di dalamnya akan memverifikasi pengguna.

Sementara itu, Worldcoin merupakan token berbasis blockchain yang memungkinkan pengguna, apakah itu individual, perusahaan, pemilik aplikasi, bahkan pemerintah, memperoleh insentif atau melakukan transaksi di dalam jaringan. Lalu, World App yakni superaplikasi yang berisi aplikasi-aplikasi tunggal yang dibuat pengembang pihak ketiga. 

“Terkait izin dan bentuk usahanya, ada di tempat (kementerian atau instansi) lain. Posisi Komdigi terkait PSE dan Tanda Daftar PSE alias TDPSE,” ujar Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Komdigi Alexander Sabar di kantornya, Jakarta, Jumat (9/5).

“Kalau saya lihat dari surat yang tersebar mengenai izin usahanya, (didapat) dari BKPM atau Badan Koordinasi Penanaman Modal,” Alexander menambahkan. “Saya tidak tahu itu terkait izin apa? Jika terkait teknologinya dalam rangka apa, ini sedang kami perdalam.”

Alexander tidak memerinci kapan izin dari BKPM itu diberikan. Ia hanya menjelaskan Tools for Humanity beroperasi sejak 2021, sementara saat itu BKPM dipimpin oleh Bahlil Lahadalia.

Akan tetapi, rilis BKPM menyebutkan Tools for Humanity beroperasi pada Februari 2025.

World App Baru Terdaftar di Komdigi 2025

World App, Worldcoin, dan WorldID dikelola oleh Tools for Humanity. Perusahaan besutan pembuat ChatGPT, Sam Altman ini memiliki dua mitra lokal di Indonesia yakni  PT. Terang Bulan Abadi dan PT. Sandina Abadi Nusantara.

Tools for Humanity beroperasi di Tanah Air atas nama PT. Terang Bulan Abadi. Perusahaan ini belum terdaftar sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik atau PSE dan tidak memiliki Tanda Daftar PSE alias TDPSE.

Sementara itu, layanan Worldcoin justru memiliki TDPSE atas nama PT. Sandina Abadi Nusantara. Oleh karena itu, Komdigi menilai perusahaan patut diduga tidak memenuhi syarat dan kepatuhan sesuai diatur dalam regulasi.

Komdigi pun masih mendalami metode pengumpulan data iris mata oleh Tools for Humanity dan kedua mitra lokal, serta penggunaannya. Ia memastikan perlindungan datanya mengikuti Undang-undang Pelindungan Data Pribadi atau UU PDP.

Apalagi, iris mata berperan seperti sidik jari. “Data ini kalau digunakan untuk hal-hal negatif misalnya, merugikan pihak yang direkam iris matanya, maka akan berisiko. Oleh karena itu, kami mencari tahu penggunaan data oleh partner perusahaan,” kata Alexander.

Tools for Humanity dan BKPM Jajaki Kerja Sama Investasi Digital

Kementerian Investasi dan Hilirisasi atau BKPM bersama dengan Tools for Humanity Corporation menandatangani Nota Kesepahaman untuk menjajaki peluang investasi di sektor digital Indonesia pada 18 Maret 2025.

Kerja sama itu berfokus pada fasilitasi investasi Tools for Humanity dalam pengembangan dan produksi Orb, perangkat kamera khusus yang digunakan dalam sistem identitas digital berbasis kecerdasan buatan, World ID.

Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM Todotua Pasaribu menyampaikan pasar digital diperkirakan mencapai US$ 130 miliar pada 2025. Nilainya diproyeksikan menjadi US$ 360 miliar pada 2030.

“Ini menunjukkan betapa pentingnya investasi di sektor ini, termasuk di bidang kecerdasan buatan atau AI yang akan menyumbang signifikan terhadap PDB alias Produk Domestik Bruto nasional," ujar Todotua dalam keterangan pers, Maret.

BKPM akan memberikan dukungan dalam hal memfasilitasi proses perizinan investasi, serta membantu pengembang World App mengidentifikasi insentif yang tersedia sesuai dengan regulasi yang berlaku.

Di sisi lain, pembuat Worldcoin itu akan mengidentifikasi mitra industri lokal yang berpotensi mendukung produksi Orb, melakukan investasi dalam pengembangan fasilitas produksi, serta memberikan dukungan teknis dan pelatihan bagi mitra lokal.

Sementara itu, Chief Legal and Privacy Officer Tools for Humanity Damien Kieran menyoroti potensi besar Indonesia dalam ekosistem digital global dan komitmen perusahaan dalam mendukung pertumbuhan industri teknologi nasional.

"Indonesia berada di garis depan transformasi digital Asia, dan di bawah visi Presiden Prabowo serta kepemimpinan Menteri Rosan dan Wakil Menteri Todotua, negara ini berada dalam posisi yang tepat untuk semakin mempercepat perannya sebagai pusat teknologi regional dan global,” ujar Kieran.

Ia mengakui bahwa percepatan ekonomi digital membawa tantangan seperti peningkatan risiko penipuan berbasis AI, deepfake, dan pencurian identitas. Teknologi World ID yang sedang mereka kembangkan, yang didukung oleh perangkat Orb, menawarkan solusi verifikasi identitas berbasis privasi melalui pemindaian iris unik, tanpa menyimpan data pribadi.

“Dengan dukungan dari Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, kami berkomitmen mengeksplorasi peluang perakitan Orb di Indonesia, tidak hanya untuk pasar domestik tetapi juga untuk kawasan Asia Tenggara," ujar dia.

Dalam keterangan pers disebutkan Tools for Humanity memulai kehadiran di Indonesia sejak Februari 2025. Namun Komdigi mencatat perusahaan sudah mengumpulkan data sejak 2021.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Kamila Meilina

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...