DPR Minta Polisi Panggil Pembuat Situs Web Asing yang Jual Pulau Indonesia

Kamila Meilina
26 Juni 2025, 16:05
situs asing jual pulau indonesia, dpr,
Tangkapan layar privateislandsonline.com
Empat pulau di Kabupaten Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau, Indonesia ditawarkan di situs privateislandsonline.com dan menjadi viral di media sosial.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

DRP meminta Kepolisian memanggil pembuat situs website asing yang menjual pulau di Indonesia. Setidaknya ada tiga platform luar negeri yang menawarkan pulau-pulau di Tanah Air.

Katadata.co.id mencatat situs website yang menjual pulau Indonesia di antaranya Privateislandsonline.com, Island-seeker.com, dan Propertyinvestor.io. Situs Privateislandsonline.com viral, karena menjual Pulau Rintan, Pulau Mala, Pulau Tokongsendok, dan Pulau Nakob di Kepulauan Anambas.

Wakil Ketua Komisi IV DPR Alex Indra Lukman mendesak aparat penegak hukum segera menindak pembuat situs website tersebut, karena isu penjualan pulau milik Indonesia mengusik kedaulatan negara.

"Perdebatan soal bisa dijual atau tidak, serta hal-hal teknis administratif lainnya, sekarang ini bukan hal mendesak. Faktanya saat ini, ada informasi penjualan pulau di wilayah kedaulatan Indonesia. Ini salah," kata Alex Indra Lukman dalam keterangan pers, Selasa (24/6/2025).

"Situs itu tentu ada pemilik dan alamatnya. Hanya perlu dipanggil dan ditanyakan siapa yang memesan pemasangan informasi penjualan ini,” Alex menambahkan.

Politisi Fraksi PDI-Perjuangan itu menekankan bahwa temuan awal semestinya cukup menjadi landasan bagi penyidik untuk melanjutkan proses hukum. Alex menyebut seharusnya tidak ada lagi perdebatan terkait hal ini.

"Jika masih terus berdebat soal regulasi, sepertinya ada upaya untuk mengaburkan informasi awal ini dalam labirin informasi yang makin gelap ke ujungnya hingga akhirnya menguap tak berbekas,” ujar legislator dari Dapil Sumatera Barat I itu.

Alex menilai temuan penjualan pulau milik Indonesia di situs website asing bukan baru pertama kali terjadi. Pada 2021, situs yang sama mencantumkan Pulau A-Frames yang terletak di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, sebagai pulau yang dijual.

Ketika itu, situs tersebut memuat foto Pulau A-Frames yang disebut sebagai salah satu pulau selancar terindah di dunia, lengkap dengan deskripsi lokasi, yakni 25 kilometer di utara Tua-Pejat, ibu kota Kabupaten Mentawai, dan dapat diakses dengan taksi air dalam waktu 25 menit.

Pada tahun yang sama, delapan pulau lain di Indonesia ikut dipasarkan melalui situs tersebut yakni Pulau Tojo Una Una, Pulau Ayam, Pulau Gili Tangkong, Pulau Panjang, Pulau Kembung, Pulau Yudan, Pulau Sumba, dan Pulau Gili Nanggu. Semuanya ditampilkan dengan foto, namun tanpa informasi harga pasti atau hanya tertulis ‘harga sesuai permintaan’.

"Pada 2025, situs tersebut kembali melakukan hal serupa. Selain pulau di Anambas, laman tersebut mencantumkan pulau lain yang ditawarkan pada para calon peminatnya,” kata Alex.

Oleh karena itu, Alex menegaskan kasus seperti ini tidak boleh dibiarkan terus dan harus mendapatkan penindakan tegas. "Apakah kasus kali ini kembali menguap sebagaimana peristiwa pada 2021? Jika iya, tentunya Indonesia memang benar-benar jadi bangsa pelupa,” kata Alex.

Katadata.co.id menemukan setidaknya tiga situs website asing yang menjual pulau di Indonesia, di antaranya:

  • Privateislandonline.com

Berdasarkan pantauan Katadata.co.id, Privateislandsonline.com menjual Pulau Rintan, Pulau Mala, Pulau Tokongsendok, dan Pulau Nakob di Kepulauan Anambas. Situs yang berbasis di Kanada ini menyebut kepemilikan atas pulau ditawarkan melalui pembelian saham perusahaan yang tengah diproses menjadi perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA).

Pulau-pulau seluas total 64,34 hektare itu disebut-sebut memiliki lokasi strategis, karena dekat dengan Singapura. Pengelola situs online ini juga menyebut pulau-pulau tersebut ideal untuk dikembangkan menjadi resor ramah lingkungan (eco-resort).

Pulau-pulau itu terletak tidak jauh dari Bawah Reserve yang merupakan resor bintang lima di Kepulauan Anambas. Penawaran keempat pulau ini menjadi viral di media sosial dan menuai berbagai komentar dari warganet.

Situs itu juga memasang informasi penjualan properti selancar di Pulau Sumba, NTT, Pulau Seliu dekat Pulau Belitung, dan Pulau Panjang, NTB, dekat dengan Resor Amanwana di Pulau Moyo.

  • Island Seeker

Situs ini memiliki tiga menu utama, yakni “Island for Sale” “Sell an Island” “Our Company'. Daftar pulau yang berlabel “For Sale” di Indonesia yakni Dekar Island (US$ 4,5 juta), Buan Island (Price Upon Request) , dan Telaga Cina (US$ 900 ribu).

  • Property Investor

Pulau yang dijual yakni di sekitar Lombok dan Riau. Pulau privat seluas 12,5 hektare di sekitar Lombok misalnya, dibanderol US$ 10,6 juta.

“Kementerian Komdigi atau Komunikasi dan Digital, melalui Direktorat Jenderal alias Ditjen Pengawasan Ruang Digital, sudah menemukan beberapa URL terkait persewaan dan jual-beli pulau Indonesia. Sekarang sedang proses pemblokiran,” kata Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Kemkomdigi Alexander Sabar kepada Katadata.co.id, Kamis (26/6).

“Ketiga situs website itu sudah masuk ke sistem pemblokiran dan sedang proses sinkronisasi oleh Internet Service Provider atau ISP. Kalau sudah tidak bisa diakses, berarti ISP selesai menyinkronisasi dengan sistem pemblokiran,” Alex menambahkan.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Kamila Meilina

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...