Trump Desak CEO Intel Lip-Bu Tan Resign karena Dinilai Terkait dengan Cina

Kamila Meilina
8 Agustus 2025, 12:06
Trump mendesak CEO Intel Lip-Bu Tan resign,
REUTERS/Brian Snyder
Presiden AS Donald Trump mendengarkan Emir Qatar Tamim bin Hamad Al Thani (tidak terlihat) berpidato dalam jamuan makan malam kenegaraan di Istana Lusail di Lusail, Qatar, 14 Mei 2025.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Donald Trump mendesak CEO Intel Lip-Bu Tan resign alias mengundurkan diri, hanya beberapa bulan setelah menjabat. Presiden Amerika Serikat ini menilai Tan sangat sarat konflik kepentingan akibat keterikatannya dengan sejumlah perusahaan teknologi Cina. 

“CEO Intel sangat sarat konflik dan harus mengundurkan diri sekarang juga. Tak ada solusi lain atas masalah ini,” tulis Trumph di platform Truth Social, Kamis (7/8), dikutip dari Bloomberg News. 

Desakan muncul setelah Senator Republik Tom Cotton mempertanyakan investasi Lip-Bu Tan di perusahaan semikonduktor Cina, termasuk yang terkait militer. Cotton juga menyoroti riwayat Tan memimpin Cadence Design Systems, yang pernah melanggar aturan ekspor AS dengan menjual produk ke universitas militer Cina pada Juli.

Intel menegaskan bahwa Lip-Bu Tan dan dewan direksi berkomitmen mendukung kepentingan keamanan nasional AS. Perusahaan juga menyoroti investasinya selama puluhan tahun di Amerika Serikat, termasuk pembangunan fasilitas pabrik cip baru di Arizona. 

Meski begitu, saham Intel turun 3,1% menjadi US$ 19,77 setelah kabar desakan pengunduran diri tersebut.

Jejak Investasi CEO Intel di Perusahaan Terhubung Militer Cina

Laporan eksklusif Reuters pada April mengungkap bahwa Lip-Bu Tan menanamkan ratusan investasi di perusahaan Cina selama puluhan tahun, lewat firma modal ventura Walden International yang ia dirikan pada 1987. 

Salah satunya, Lip-Bu Tan menjadi investor awal di produsen cip terbesar di Cina, Semiconductor Manufacturing International Corp (SMIC). SMIC masuk daftar sanksi pemerintah AS pada 2020 karena diduga memiliki hubungan erat dengan militer Cina, sebelum Lip-Bu Tan melepas sahamnya pada 2021.

Melansir Reuters, data di basis perusahaan Cina menunjukkan Walden International masih berinvestasi bersama dana pemerintah Cina atau BUMN di setidaknya 20 perusahaan dan dana investasi. Enam di antaranya berkolaborasi dengan China Electronics Corporation (CEC), pemasok utama militer Cina yang disanksi Trump pada 2020.

Investasi Walden yang terkait CEC meliputi pembuat sensor drone militer Rusia di Ukraina di QST Group, dan di Intellifusion, perusahaan pengawasan yang masuk daftar hitam AS pada 2020 karena dugaan pelanggaran HAM di Xinjiang. 

Dua dana Walden juga memiliki lebih dari 5% saham di Wuxi Xinxiang Information Technology, pemasok peralatan kendali jarak jauh untuk Yangtze Memory Technologies Co. (YMTC), produsen cip memori yang masuk daftar hitam perdagangan AS pada 2022.

Selain melalui Walden, Lip-Bu Tan memiliki Sakarya Limited, perusahaan holding berbasis di Hong Kong yang mengendalikan 38 perusahaan di Cina, termasuk Huaxin Yuanchuang, entitas investasi yang terhubung dengan lebih dari 500 perusahaan. 

Tan juga memiliki Seine Limited yang memegang saham di 68 perusahaan Cina, termasuk Dapu Technologies, kontraktor militer Cina, dan HAI Robotics, yang disebut pernah mengajukan penawaran kontrak militer.

Tan juga disorot terkait kasus hukum Cadence Design Systems, perusahaan yang ia pimpin sebagai CEO dari 2008 hingga 2021 dan ketua eksekutif hingga Mei 2023. Cadence menjual produk desain cip ke universitas militer Cina di bawah kepemimpinannya. Perusahaan itu pekan lalu sepakat mengaku bersalah dan membayar lebih dari US$ 140 juta untuk menyelesaikan tuntutan.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Kamila Meilina

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...