Prabowo Ingin Indonesia Ikut Kompetisi Pengembangan AI Dunia, Ini Caranya
Presiden Prabowo Subianto menegaskan Indonesia bisa bersaing dalam kompetisi global pengembangan AI. Ia juga mengungkapkan langkah yang ditempuh untuk mewujudkan hal ini.
Menurut Prabowo, penguasaan teknologi mutakhir hanya dapat dicapai jika bangsa memiliki kualitas pendidikan yang unggul dan talenta-talenta hebat di bidang sains dan teknologi. Sebab, tak ada ada bangsa maju yang tak menguasai sains dan teknologi.
“Oleh karena itu, kami perlu mencetak talenta-talenta hebat. Kami perlu tingkatkan kualitas pendidikan,” kata Prabowo dalam sidang tahunan MPR 2025 di Gedung MPR/DPR, Jakarta Pusat, Jumat (15/8).
Untuk mendukung hal tersebut, pemerintah mengoptimalkan alokasi 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk pendidikan. Selain itu, peningkatan kesejahteraan guru menjadi salah satu prioritas.
“Kami telah meningkatkan gaji guru ASN dan memberi tunjangan layak bagi guru non-ASN. Tunjangan guru kami transfer langsung, dari Pemerintah Pusat ke penerima,” ujarnya.
Prabowo juga menargetkan renovasi setidaknya 13.800 sekolah dan 1.400 madrasah tahun ini. Hingga akhir tahun, pemerintah akan mendistribusikan 288 ribu layar pintar ke sekolah-sekolah, termasuk di pelosok desa.
Langkah itu diharapkan dapat memberi kesempatan bagi anak-anak di daerah untuk mengikuti pelajaran dari guru terbaik secara virtual.
Selain itu, pemerintah mencanangkan pembangunan 20 Sekolah Unggul Garuda dan 80 Sekolah Unggul Garuda Transformasi, serta mendirikan SMA Taruna Nusantara Terintegrasi di seluruh pelosok negeri untuk mencetak calon pemimpin nasional di masa depan.
Di sektor pendidikan tinggi, tahun ini pemerintah membuka 148 program studi baru di 57 fakultas kedokteran di seluruh Indonesia. Program tersebut mencakup 125 prodi spesialis, 23 prodi subspesialis, serta 25 prodi umum dan kedokteran gigi.
