Antisipasi Kebutuhan AI, Telkom NeutraDC Naikkan Kapasitas Data Center Cikarang

Kamila Meilina
25 Agustus 2025, 18:20
Kegiatan groundbreaking NeutraDC Hyperscale Data Center Batam di Kabil Integrated Industrial Estate, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (21/12/2022).
ANTARA FOTO/Teguh Prihatna/YU
Kegiatan groundbreaking NeutraDC Hyperscale Data Center Batam di Kabil Integrated Industrial Estate, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (21/12/2022).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) terus memperkuat infrastruktur digitalnya melalui anak usaha, PT Telkom Data Ekosistem (NeutraDC). Perusahaan menargetkan ekspansi di HyperScale Data Center (HDC) Cikarang dengan penambahan kapasitas 18 megawatt (MW) yang akan mulai dibangun tahun depan.

CEO NeutraDC, Andreuw Th.A.F, mengatakan langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan layanan digital dan kecerdasan buatan (AI).

“Kapasitas di NeutraDC sekarang 80 megawatt. Kita pasti akan nambah terus. Kita akan tambah di Batam. Mudah-mudahan kita akan dapat juga tambahan di Singapura,” ujarnya ditemui di sela-sela acara NeutraDC Summit 2025 di Nusa Dua, Bali, Senin (25/8).

Adapun HDC Cikarang dirancang dengan kapasitas beban teknologi hingga 120 MW. Sehingga mampu melayani hyperscalers atau perusahaan teknologi global dengan kebutuhan komputasi raksasa, dan perusahaan besar di berbagai sektor.

Data center raksasa ini direncanakan akan terdiri dari empat gedung khusus, dengan tiga gedung pusat data dan satu gedung perkantoran. Rencana pembangunan tahun depan untuk meningkatkan kapasitas pusat data dengan membangun kampus pusat data kedua di kawasan tersebut.

Selain memperluas di Cikarang, NeutraDC juga membangun HDC baru di Batam dengan kapasitas awal 20 MW untuk Campus-1. Proyek tersebut dijadwalkan mulai beroperasi atau ready for service (RFS) pada tahun depan.

Andreuw menyatakan Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pertumbuhan pusat data berbasis AI alias Data Center AI Ready, yakni pusat data yang dirancang dan disiapkan khusus untuk menangani beban kerja berbasis AI, di kawasan Asia.

Menurutnya, kondisi geografis, sumber daya, dan pasar domestik menjadikan Indonesia unggul dibanding negara lain.

“Kita tidak punya problem dengan power, tidak punya problem dengan air, kita punya renewable, dan juga akses terhadap market terbesar ada di sini. Jadi tidak ada alasan kenapa tidak,” ujar Andreuw.

Permintaan terhadap ketersediaan pusat data yang AI Ready dinilainya sebagai peluang besar bagi pengembangan industri data center di Indonesia. Menurutnya, tren global menunjukkan bahwa ke depan mayoritas kebutuhan layanan pusat data akan didorong oleh workload berbasis kecerdasan buatan (AI).

“Karena ke depannya itu nanti pelanggan data center itu adalah workload-nya sebagian besar dari AI,” ujar Andreuw.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Kamila Meilina
Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...