Albania Resmi Lantik AI Jadi Menteri Pemberantas Korupsi, Ini Tugasnya

Kamila Meilina
15 September 2025, 13:34
Albania melantik menteri AI Diella,
e-Albania, Katadata/Desy Setyowati
Albania melantik menteri AI Diella
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Albania resmi mengangkat kecerdasan buatan atau AI bernama Diella sebagai menteri yang bertugas memberantas korupsi, terutama dalam proses pengadaan publik. Bagaimana caranya?

Diella memiliki arti matahari dalam bahasa Albania. Perdana Menteri Albania Edi Rama mengklaim menteri AI ini pertama di dunia.

Menteri AI itu bertugas memastikan tender publik 100% bebas dari korupsi.

“Bersama tim yang terdiri dari pakar lokal dan internasional, kami menyiapkan model AI penuh untuk sistem pengadaan publik,” kata Rama, dikutip dari BBC, akhir pekan lalu (12/9). “Bukan hanya mempercepat dan membuat proses lebih efisien, tetapi juga menjamin akuntabilitas penuh.”

Sebelum dilantik menjadi menteri, Diella bekerja di platform layanan publik digital e-Albania. Ia bertugas sebagai asisten virtual yang membantu warga mengurus dokumen resmi.

Rama menyebutkan Diella telah memproses lebih dari satu juta permohonan masyarakat.

Pemerintah Albania menargetkan penggunaan AI untuk mengungguli negara-negara besar yang masih terjebak dalam persoalan metode tradisional dalam birokrasi. 

Cara Menteri AI Albania Berantas Korupsi 

Pengangkatan Diella menimbulkan reaksi beragam. Oposisi Partai Demokrat menyebut penunjukkan AI sebagai menteri merupakan langkah yang konyol dan inkonstitusional.

Meski begitu, sejumlah pengamat menilai inisiatif ini berpotensi membawa perubahan nyata. Pendiri Balkans Capital Aneida Bajraktari Bicja mengatakan PM Albania Edi Rama sering mencampur reformasi dengan teatrikal, sehingga masyarakat bertanya-tanya apakah ini hanya simbolisme belaka. 

Namun, Bicja menilai menteri AI bisa menjadi gagasan yang berguna jika benar-benar diwujudkan dalam sistem yang transparan.

Para pakar anti-korupsi mencatat potensi AI untuk digunakan dalam meminimalisasi korupsi. Pakar korupsi Dr. Andi Hoxhaj dari King’s College London menjelaskan AI mampu meminimalisir peluang suap, jika diprogram dengan benar. 

Ia menyebut, meski AI masih teknologi baru, tetapi jika diprogram dengan benar masyarakat bisa mengajukan tawaran secara online dan transparan. “Saat perusahaan memasukkan penawaran online, publik dapat lebih mudah melihat apakah mereka memenuhi syarat yang ditentukan,” ujarnya.

Motivasi lain di balik kebijakan itu yakni mempercepat negosiasi Albania untuk bergabung dengan Uni Eropa (UE) pada 2027. Salah satu syarat utama yang ditetapkan UE yakni penuntasan masalah korupsi.

“Taruhannya besar,” kata Hoxhaj. “Jika (Diella) bisa menjadi mekanisme untuk mencapai tujuan itu, maka patut dicoba.”

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Kamila Meilina

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...