Raksasa Media AS Gugat Google karena AI Overview Bikin Jumlah Pembaca Turun

Desy Setyowati
19 September 2025, 09:14
Google AI Overview digugat, raksasa media AS Gugat Google,
Google, Katadata/Desy Setyowati
Google AI Overview
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Google menghadapi gugatan baru yang menuduh perusahaan secara ilegal menggunakan konten penerbit berita untuk membuat ringkasan AI. Cara ini membuat jumlah pembaca turun.

Gugatan itu diajukan oleh Penske Media Corporation (PMC), yang memiliki publikasi industri seperti Rolling Stone, Billboard, Variety, Hollywood Reporter, Deadline, Vibe, dan Artforum.

Meskipun gugatan Penske merupakan yang pertama yang menargetkan Google dan perusahaan induknya, Alphabet, terkait menampilkan ringkasan yang dihasilkan AI dalam pencarian, baik penerbit maupun penulis telah menggugat perusahaan AI lainnya atas masalah hak cipta terkait.

Google juga menghadapi gugatan antimonopoli atas AI Overviews di Eropa.

"Sebagai penerbit global terkemuka, kami memiliki kewajiban untuk melindungi jurnalis terbaik PMC dan jurnalisme peraih penghargaan sebagai sumber kebenaran," ujar CEO Penske Media Jay Penske dalam keterangan pers, dikutip dari TechCrunch, Jumat (19/9.

"Lebih lanjut, kami memiliki tanggung jawab untuk secara proaktif memperjuangkan masa depan media digital dan menjaga integritasnya, yang semuanya terancam oleh tindakan Google saat ini,"Penske menambahkan.

Sejak meluncurkan AI Overviews tahun lalu, Google telah dikritik karena mengancam model bisnis penerbit.

Gugatan baru itu juha menuduh Google terus menggunakan monopoli untuk memaksa PMC agar mengizinkan Google menerbitkan ulang konten PMC di AI Overviews dan menggunakan konten tersebut untuk melatih model AI-nya.

Juru bicara Google José Castañeda mengatakan AI Overview membuat pencarian Google lebih bermanfaat dan menciptakan peluang baru bagi konten untuk ditemukan.

"Setiap hari, Google mengirimkan miliaran klik ke situs-situs di seluruh web, dan AI Overviews mengirimkan lalu lintas ke lebih banyak situs," kata Castañeda dalam keterangan pers. "Kami akan melawan klaim-klaim yang tidak berdasar ini."

Gugatan tersebut berargumen bahwa Penske Media mengizinkan Google untuk menjelajahi situs web dalam pertukaran akses untuk lalu lintas alias traffic, yang merupakan kesepakatan mendasar yang mendukung produksi konten untuk 'Web komersial terbuka'. "Namun Google baru-baru ini mulai mengaitkan partisipasinya dalam kesepakatan ini dengan transaksi lain yang tidak disetujui oleh PMC dan penerbit lain," demikian isi gugatan.

"Sebagai syarat pengindeksan konten penerbit untuk pencarian, Google kini mewajibkan penerbit untuk juga menyediakan konten itu ke penggunaan lain yang mengkanibal atau mendahului rujukan pencarian," demikian dikutip, seraya menambahkan bahwa satu-satunya cara bagi Penske untuk tidak ikut serta yakni dengan menghapus web-nya sepenuhnya dari pencarian Google.

Gugatan itu juga mengklaim bahwa Penske telah mengalami penurunan signifikan dalam klik dari pencarian Google sejak perusahaan mulai meluncurkan AI Overviews.

"Hal ini berarti pendapatan iklan yang lebih rendah bagi penerbit, dan juga mengancam pendapatan langganan dan afiliasi," kata Penske. "Aliran pendapatan ini bergantung pada orang yang benar-benar mengunjungi situs PMC."

Meskipun Google telah menepis keluhan bahwa AI Overviews mengurangi lalu lintas atau traffic ke penerbit, gugatan itu menyatakan anak usaha Alphabet ini tidak memberikan informasi pesaing yang kredibel mengenai lalu lintas rujukan pencarian.

Gugatan Penske muncul setelah hakim federal memutuskan Google tidak perlu menjual Chrome, meski dinilai telah bertindak ilegal untuk mempertahankan monopoli dalam pencarian daring, karena adanya platform AI.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...