Kecepatan Internet Indonesia Terlelet Kedua di ASEAN
Kecepatan internet Indonesia menempati urutan kedua yang paling lamban di ASEAN menurut data Speedtest Global Index per Agustus. Sementara itu, negara-negara maju seperti Cina mulai mengadopsi internet kecepatan tinggi.
Untuk kategori fixed broadband, kecepatan internet di Indonesia hanya 39,88 Mbps atau urutan ke-116 di dunia. Untuk kategori mobile broadband yakni 45,01 Mbps, berada di urutan ke-83.
Speedtest Global Index meneliti kecepatan internet di 103 negara untuk mobile broadband dan 154 negara untuk fixed broadband.
Mobile broadband adalah layanan akses internet menggunakan jaringan seluler (wireless) seperti 3G, 4G/LTE hingga 5G, yang memungkinkan perangkat bergerak seperti smartphone, tablet, modem seluler terhubung ke internet.
Sedangkan fixed broadband adalah layanan akses internet dengan jaringan tetap (fixed line) yang dipasang di lokasi tertentu, biasanya di rumah, kantor, atau gedung. Teknologinya meliputi fiber optic (FTTH), DSL, kabel (coaxial) hingga satelit tetap.
Daftar kecepatan internet mobile broadband di negara-negara ASEAN beserta urutannya, sebagai berikut:
- Brunei Darussalam 184,86 Mbps (naik tiga peringkat, menjadi urutan kesembilan dunia)
- Singapura 164,75 Mbps (naik tiga peringkat, menjadi urutan ke-12 dunia)
- Vietnam 152,17 Mbps (naik dua peringkat, menjadi urutan ke-16 dunia)
- Malaysia 143,56 Mbps (turun satu peringkat, menjadi urutan ke-20 dunia)
- Thailand 124,33 Mbps (naik tujuh peringkat, menjadi urutan ke-30 unia)
- Filipina 59,64 Mbps (naik empat peringkat, menjadi urutan ke-66 dunia)
- Kamboja 53,58 Mbps (naik dua peringkat, menjadi urutan ke-76 dunia)
- Indonesia 45,01 Mbps (naik tiga peringkat, menjadi urutan ke-83 dunia)
- Laos 42,94 Mbps (naik satu peringkat, menjadi urutan ke-86 dunia)
Sementara itu, daftar urutan negara di ASEAN berdasarkan kecepatan internet fixed broadband yakni:
- Singapura 394,3 Mbps (peringkat pertama dunia)
- Thailand 262,42 Mbps (naik satu peringkat, menjadi urutan kesembilan dunia)
- Vietnam 261,8 Mbps (naik tiga peringkat, menjadi urutan ke-10 dunia)
- Malaysia 154,03 Mbps (urutan ke-41 dunia)
- Filipina 105,17 Mbps (urutan ke-54 dunia)
- Brunei Darussalam 83,14 Mbps (naik enam peringkat, menjadi urutan ke-78 dunia)
- Kamboja 49,32 Mbps (naik satu peringkat, menjadi urutan ke-105 dunia)
- Laos 47,46 Mbps (urutan ke-109 dunia)
- Indonesia 39,88 Mbps (naik dua peringkat, menjadi urutan ke-116 dunia)
- Myanmar 26,9 Mbps (urutan ke-132 dunia)
Uni Emirat Arab menempati urutan pertama untuk kecepatan internet mobile broadband dan Singapura kategori fixed broadband.
Cina Uji Coba Internet Kecepatan 10 Gbps
Cina mengembangkan jaringan internet dengan kecepatan mencapai 10 Gigabit per detik atau Gbps di Xiong’an. Fasilitas ini dinilai cocok untuk mengadopsi teknologi Augmented Reality atau AR, yang disebut-sebut bakal menggantikan smartphone.
Xiong’an yang berjarak 113 kilometer atau km dari Beijing dirancang menjadi kota futuristik sejak 2017. Pembangunan kota ini diperkirakan menelan biaya hingga US$ 100 miliar, namun menghadapi tantangan dalam menarik investasi sektor swasta. Beberapa laporan menyebut kota ini masih sepi dan belum ramai dihuni.
Kendati begitu, Beijing mengembangkan jaringan internet 10 Gbps menggunakan teknologi 50G-PON atau Passive Optical Network, lewat kerja sama dengan Huawei dan operator telekomunikasi China Unicom.
Gizmochina melaporkan kecepatan internet tersebut mencapai 9.834 Megabit per detik atau Mbps untuk unduh alias download dan unggah alias upload sampai 1.008 Mbps. Latensi rendah sekitar tiga milidetik.
Sebagai perbandingan, rata-rata kecepatan internet broadband tetap di Uni Emirat Arab 313,5 Mbps dan Singapura mencapai 345,3 Mbps.
Dengan kecepatan internet 10 Gbps, pengguna bisa mengunggah 10 sampai 20 gim dalam satu detik. Teknologi ini juga disebut dapat mendukung perkembangan berbagai sektor, termasuk komputasi awan (cloud), virtual reality (VR), augmented reality (AR), telemedisin, pendidikan, dan pertanian.
Elon Musk, Bos OpenAI, Mark Zuckerberg Ramal HP Segera Punah
CEO Tesla Elon Musk, CEO Meta Mark Zuckerberg, CEO OpenAI Sam Altman, dan pendiri Microsoft Bill Gates memperkirakan ponsel segera punah.
Mark Zuckerberg memprediksi smartphone digantikan oleh kacamata pintar berbasis teknologi AI pada 2030-an. “Akan tiba saatnya ponsel pintar Anda akan lebih sering berada di saku daripada di luar," kata pendiri Facebook ini dikutip dari Exhibit.Tech.
Sementara itu, Elon Musk memproyeksikan HP digantikan cip otak. Orang terkaya di dunia versi Bloomberg ini memiliki perusahaan yang membuat cip untuk otak, yakni Neuralink.
Selain itu, Sam Altman membangun perangkat keras berbasis AI untuk menggantikan smartphone. Alat ini akan merespons perintah berbasis suara dan antarmuka intituitif lainnya.
Butuh internet berkecepatan tinggi untuk mengadopsi perangkat seperti AR, VR hingga Internet of Things alias IoT. Sebab, teknologi ini memerlukan internet dengan tingkat latensi yang rendah supaya bisa beroperasi optimal.
