YouTube Bagi-bagi Rp 1.669 Triliun ke Kreator Konten, Ini Cara Dapatnya
YouTube mengumumkan telah membayar lebih dari US$ 100 miliar atau Rp 1.669 triliun (kurs Rp16.690 per US$) kepada kreator konten, artis, dan perusahaan media sejak 2021.
Data perusahaan menunjukkan jumlah saluran atau channel yang menghasilkan lebih dari US$ 100 ribu dari tayangan melonjak 45% dibandingkan tahun lalu.
Chief Product Officer YouTube Johanna Voolich mengatakan capaian itu mencerminkan kekuatan kreator dalam membentuk budaya dan hiburan global.
“Kreator mampu membentuk budaya dan hiburan dengan cara yang tidak pernah kami bayangkan sebelumnya,” ujar Johan a dalam acara tahunan Made on YouTube di New York, dikutip dari CNBC Internasional, pekan lalu (16/9).
Menurut laporan Mashable awal tahun ini, jumlah pekerjaan kreator meningkat 7,5 kali lipat dalam beberapa tahun terakhir. Survei juga menunjukkan profesi kreator kini menjadi salah satu cita-cita populer di kalangan anak muda.
Tren lain adalah meningkatnya pendapatan kreator dari penonton yang menonton lewat layar TV tradisional, bukan hanya perangkat seluler.
Siapa yang Membayar YouTuber?
Ada beberapa pihak yang membayar kreator di YouTube, di antaranya:
- Klien atau pengiklan seperti pemilik merek alias brand maupun perusahaan yang menampilkan iklan melalui platform Google Ads.
- Google. YouTube menempatkan iklan pada video-video kreator. Jenis iklannya seperti skippable/non-skippable video ads, bumper ads, overlay ads maupun display ads. Sebagian pendapatan dari pengiklan itu kemudian dibagikan ke kreator.
- Pelanggan alias subscriber
- Penonton yang membayar saat kreator melakukan live streaming
- Pengguna YouTube Premium. Jika pengguna YouTube Premium menonton video kreator, maka kreator mendapat sebagian dari biaya langganan mereka.
Bagaimana YouTuber Mendapatkan Uang di YouTube?
Pengiklan atau perusahaan memasang iklan lewat Google Ads. YouTube mengatur di mana iklan akan muncul, berdasarkan target yang ditetapkan oleh klien misalnya, usia, lokasi, dan minat penonton.
YouTube akan menempatkan iklan di video kreator yang memenuhi syarat untuk mendapatkan monetisasi. Bagian dari Google ini membagi pendapatan 55% ke kreator.
Misalnya, pengiklan membayar Rp 100 ribu untuk 1.000 tayangan iklan, maka kreator akan mendapatkan Rp 55 ribu dan YouTube Rp 45 ribu.
Pendapatan kreator akan ditotal di dalam Google AdSense per bulan. Pembayaran dikirim ke rekening kreator pada sekitar tanggal 21 – 26 setiap bulannya, jika saldo mencapai ambang minimum.
Kriteria Video yang Tidak Akan Dibayar YouTube
Dalam laman dukungan, YouTube menjelaskan kriteria konten yang akan dibayar yakni 'asli dan 'autentik'.
“Untuk melakukan monetisasi sebagai bagian dari Program Mitra YouTube, kami selalu mewajibkan kreator untuk mengunggah konten ‘asli’ dan ‘autentik’,” tulis perusahaan di halaman dukungan.
YouTube menekankan dua pola khusus, yakni:
- Konten yang diproduksi secara massal
- Konten yang berulang-ulang
YouTube berdiri pada 2005 dan kini menjadi salah satu platform media digital terbesar di dunia yang menampung lebih dari 20 miliar video yang mencakup musik, podcast, dan konten bentuk pendek.
Tahun lalu, CEO YouTube Neal Mohan menyebut perusahaan telah menyalurkan US$ 70 miliar kepada kreator sejak 2021 hingga 2024. Dengan capaian terbaru, jumlah itu meningkat tajam menjadi lebih dari US$100 miliar hanya dalam empat tahun terakhir.
