Talenta Data Jadi Incaran Industri di Tengah Lonjakan Kebutuhan AI

Kamila Meilina
24 September 2025, 19:09
talenta data, AI, teknologi
Vecteezy.com/Syed Qaseem Raza
Pengamat menilai profesi berbasis data (talenta data) kini menjadi incaran utama perusahaan, seiring dengan kebutuhan dunia usaha untuk mengoptimalkan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dalam proses bisnis.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Digitalisasi di berbagai sektor perusahaan mendorong meningkatnya kebutuhan tenaga kerja dengan keahlian mengelola data. Pengamat menilai profesi berbasis data (talenta data) kini menjadi incaran utama perusahaan, seiring dengan kebutuhan dunia usaha untuk mengoptimalkan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dalam proses bisnis.

Founder & CEO Dicoding Indonesia, Narenda Wicaksono, mengatakan berdasarkan riset, mayoritas CEO global percaya AI mampu memberikan dampak besar bagi efisiensi bisnis. Namun, hambatan terbesar justru terletak pada manajemen data yang belum terintegrasi dengan baik.

“Sekitar 90% (perusahaan), datanya masih scattered, berantakan di mana-mana. Jadi, digital talent yang dibutuhkan sekarang adalah mereka yang bisa menata, mengambil, dan mengolah data agar bisa dipakai AI sebagai basis keputusan. Tentunya nanti mereka akan mengintegrasikan data dengan sistem yang sudah ada,” ujar Narenda dalam Konferensi Pers IDCamp 2025, di Jakarta Selatan, Rabu (24/9). 

Ia menekankan bahwa kemampuan mengelola data menjadi krusial agar investasi AI tidak sia-sia. Tanpa fondasi data yang rapi, perusahaan akan kesulitan mengoptimalkan teknologi. 

“Dampaknya bisa berantakan. Perusahaan sudah investasi mahal, tapi hasilnya tidak optimal,” kata dia.

Hal senada disampaikan oleh Director & Chief Human Resources Officer, Irsyad Sahroni. Ia menegaskan profesi yang paling dicari saat ini adalah mereka yang sudah mapan di bidang teknologi data dan AI.

“Yang paling dicari sekarang adalah yang sudah settle, seperti AI developer, machine learning, data analyst, dan data engineer. Itu yang memang kita butuhkan segera dan masih sampai sekarang,” kata Irsyad.

Lebih lanjut, Irsyad mencontohkan bagaimana AI juga mulai diintegrasikan ke bidang sumber daya manusia (HR). 

Jika sebelumnya perusahaan mengandalkan intuisi untuk mengukur loyalitas karyawan, kini AI mampu memprediksi kemungkinan seseorang akan mengundurkan diri (resign) atau dipromosikan dalam dua tahun ke depan, termasuk faktor-faktor yang memengaruhi keputusan tersebut.

“Saya punya platform yang bisa mengidentifikasi driving factor karyawan untuk stay. Apakah karena uang, pengakuan, atau karena faktor atasan. Jadi, bisa diantisipasi lebih awal,” ujarnya.

IDCamp 2025 Siapkan Talenta AI 

Di tengah lonjakan kebutuhan tersebut, Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) kembali menghadirkan IDCamp 2025, program beasiswa coding di untuk meraih karier di bidang teknologi. 

President Director & CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha, mengungkap Indosat berkomitmen membekali 2 juta talenta dengan kemampuan AI agar siap menghadapi masa depan. 

“Dengan dukungan mitra global seperti NVIDIA, Cisco, UiPath, Mastercard, Google, dan lainnya, IDCamp menghadirkan akses pembelajaran digital inklusif untuk memperkuat posisi Indonesia di peta ekonomi digital global,” ujarnya. 

Ia menjelaskan, dampak ekonomi yang tercipta dari program ini diperkirakan bernilai lebih dari Rp 680 miliar. Sebab, selama tujuh tahun perjalanannya, program ini telah menjangkau lebih dari 380.000 penerima manfaat, dengan lebih dari 136.000 peserta berfokus pada bidang AI. 

Pendaftaran IDCamp 2025 dibuka mulai 24 September hingga 27 Desember 2025 melalui situs resmi idcamp.ioh.co.id. 

Prosesnya sederhana dan inklusif: peserta hanya perlu membuat akun, melengkapi data diri, lalu memilih kelas sesuai minat. Seluruh program tersedia gratis, membuka peluang setara bagi generasi muda di seluruh Indonesia.

Tahun ini, IDCamp menghadirkan dua program baru yang relevan dengan kebutuhan industri:

  • AI Development Track: mempersiapkan peserta untuk peran strategis, seperti AI Engineer, MLOps Engineer, Generative AI Engineer, dan Data Scientist.
  • AI Integration Track: mengasah keterampilan coding peserta untuk mengintegrasikan AI ke aplikasi Android, multi-platform, serta front-end dan back-end.

Selain itu, tersedia bonus track Cybersecurity (Cisco) dan Automation (UiPath), serta inisiatif interaktif seperti IDCamp Bootcamp khusus penyandang disabilitas, pengajar, dan jurnalis. Program IDCamp Connect juga digelar secara hybrid di berbagai kota, memperluas ekosistem talenta digital Indonesia.



Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Kamila Meilina

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...