Nvidia Kucurkan Rp 1.659 T ke OpenAI, Bangun Infrastruktur AI Raksasa
Perusahaan pembuat cip, Nvidia, akan berinvestasi hingga US$ 100 miliar atau Rp 1.659 triliun di OpenAI. Investasi ini ditujukan untuk membangun pusat data berkapasitas 10 gigawatt serta infrastruktur kecerdasan buatan (AI) baru.
Melansir Bloomberg, kesepakatan tersebut diumumkan pada Senin (22/9), setelah kedua perusahaan menandatangani letter of intent untuk kemitraan strategis. Dana proyek ini akan diberikan bertahap, dimulai dari US$ 10 miliar atau Rp 165 triliun saat penandatanganan, kemudian menyusul setelah setiap gigawatt kapasitas komputasi berhasil dibangun.
Sebagai imbalannya, Nvidia akan menerima ekuitas di perusahaan induk ChatGPT tersebut. Proyek ini akan sangat besar, dengan kapasitas 10 gigawatt setara dengan kebutuhan listrik puncak Kota New York.
Menurut CEO Nvidia Jensen Huang, proyek ini akan menggunakan hingga 5 juta chip Nvidia, jumlah yang setara dengan seluruh pengiriman chip perusahaan selama satu tahun.
"Investasi dan kemitraan infrastruktur ini menandai lompatan maju berikutnya - menyebarkan 10 gigawatt untuk menggerakkan era intelijen berikutnya," kata Jensen Huang dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Bloomberg, Senin (22/9).
Bagi Nvidia, kesepakatan ini untuk memperkuat hubungan dengan sekutu penting dalam bidang teknologi. OpenAI sendiri tengah memperluas pembangunan infrastruktur AI dan akan tetap menjadi pelanggan utama Nvidia.
Investor menyambut positif kesepakatan tersebut. Saham Nvidia naik 3,9% di New York, memperkuat kenaikan 37% sepanjang 2025. Dengan valuasi yang terus menanjak, Nvidia kini tercatat sebagai perusahaan paling bernilai di dunia.
Sementara itu, perusahaan pembuat ChatGPT, OpenAI, menjadi startup teknologi terbesar, dengan valuasi yang dilaporkan Bloomberg mencapai US$500 miliar setelah rencana penjualan saham bulan lalu. CEO OpenAI Sam Altman mengatakan investasi ini untuk menopang ambisi perusahaan.
“Segalanya dimulai dari komputasi. Infrastruktur komputasi akan menjadi fondasi ekonomi masa depan,” ujar Sam Altman.
Altman juga mengungkapkan bahwa OpenAI akan segera meluncurkan produk baru yang membutuhkan daya komputasi besar dalam beberapa pekan ke depan.
OpenAI kini menghadapi keterbatasan komputasi di masa lalu, terutama ketika merilis produk baru. ChatGPT, yang kini digunakan sekitar 700 juta orang setiap minggu, mengonsumsi daya komputasi dalam jumlah besar untuk beroperasi. Investasi Nvidia ini diharapkan menjadi jawaban atas hambatan tersebut.
