Google Beli Saham Penambang Kripto Rp 50 Miliar untuk Kembangkan Fasilitas AI
Google resmi membeli 5,4% saham perusahaan penambang Bitcoin, Chiper Mining, senilai US$ 3 miliar atau sekitar Rp 50 triliun (kurs Rp16.669 per US$). Investasi ini sebagai bagian dari perjanjian pusat data jangka panjang dengan Fluidstack, sebuah startup komputasi kecerdasan buatan (AI).
Dalam perjanjian tersebut, Google akan menjamin $1,4 miliar dari total kontrak 10 tahun yang ditandatangani Cipher dengan Fluidstack. Selain itu, Google juga mendapatkan hak untuk membeli 5,4% saham di Cipher.
Menurut Cipher, kontrak ini bisa diperpanjang dua kali masing-masing lima tahun, yang berpotensi menambah pendapatan hingga $4 miliar.
Cipher akan menyediakan kapasitas awal 168 megawatt dari pusat data yang sedang dibangun di Colorado City, Texas. Fasilitas ini dijadwalkan mulai beroperasi pada September 2026 dengan potensi ekspansi hingga 500 megawatt. Dana dari kontrak ini akan digunakan Cipher untuk memperluas operasional melalui pinjaman yang dijamin oleh Google.
Fasilitas ini awalnya dirancang untuk penambangan Bitcoin, tetapi kini dialihkan untuk kebutuhan komputasi berperforma tinggi dan AI.
Selama ini, Google dikenal telah menggelontorkan investasi hingga puluhan miliar dolar setiap tahun. Meski sebagian besar investasi itu dialokasikan untuk pusat data internal, Google kini mulai meniru langkah Microsoft dengan menggandeng operator pusat data baru seperti Fluidstack untuk menambah pasokan sumber daya.
“Kerja sama ini melanjutkan sejarah panjang kami dalam bermitra dengan penyedia colocation data center untuk menghadirkan teknologi cloud lebih dekat kepada pelanggan di seluruh dunia,” kata perwakilan Google, dikutip dari Bloomberg, Kamis (25/9).
Cipher, yang sebelumnya menggunakan pusat datanya untuk menambang kripto, disebut akan memanfaatkan jaminan finansial Google untuk memperoleh pinjaman dalam memperluas operasinya.
Kesepakatan ini menjadi yang kedua dalam dua bulan terakhir antara Google dan Fluidstack. Sebelumnya, Google juga menandatangani kontrak serupa dengan TeraWulf Inc., perusahaan pusat data kripto lainnya, sekaligus memperoleh hak untuk membeli hingga 14% sahamnya.
Langkah ini disebut menunjukkan strategi baru Google yang tidak hanya membangun pusat data sendiri, tetapi juga menggandeng penyedia “neo cloud” seperti Fluidstack demi memenuhi lonjakan kebutuhan komputasi AI.
Meski begitu, saham Cipher justru turun 9,1% menjadi $12,86 pada perdagangan Kamis di New York. Namun, sepanjang tahun ini saham perusahaan berbasis di New York tersebut sudah hampir naik tiga kali lipat.
