Baterai Litium Terbakar di Pesawat Air China, Ini Penyebabnya
Baterai litium terbakar di pesawat Air China saat terbang dari Hangzhou, Cina, menuju Incheon, Korea Selatan. Apa penyebab baterai terbakar di pesawat?
Penyebab baterai litium terbakar di pesawat Air China masih diinvestigasi. Perangkatnya bisa berupa power bank, ponsel, maupun laptop.
Akibat insiden baterai litium terbakar itu, pesawat Air China mendarat darurat di Shanghai. “Baterai litium di dalam tas jinjing yang diletakkan di kompartemen atas Penerbangan CA139 dari Hangzhou ke Incheon terbakar,” kata perusahaan dikutip dari Chosun Daily, Minggu (18/10).
Video yang dibagikan di platform media sosial Cina seperti Douyin, menunjukkan api menyembur dari bagasi di kompartemen atas. Api menyebar ke tas-tas di sebelahnya.
Para penumpang berteriak panik, sementara awak kabin bergegas merespons.
Fire breaks out in the overhead luggage bin on board Air China flight CA139 while flying between Hangzhou and Seoul.
It is understood that the cause of the fire was a lithium battery in a passenger's luggage spontaneously combusting.
The cabin crew contained the fire and the… pic.twitter.com/IV5LEYxIy5— Breaking Aviation News & Videos (@aviationbrk) October 18, 2025
"Suara 'ledakan' diikuti oleh api yang langsung menyembur keluar,” kata salah satu warganet yang mengaku berada di dalam pesawat.
Pesawat asal Cina lainnya mengalami beberapa kebakaran di dalam pesawat yang disebabkan oleh power bank. Pihak berwenang telah melarang baterai tanpa tanda sertifikasi keselamatan domestik '3C' pada penerbangan domestik sejak 28 Juni tahun lalu.
Penyebab Baterai Litium Terbakar di Pesawat
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan baterai litium terbakar di kabin pesawat saat terbang. Pertama, mengalami ‘runaway’ atau panas yang tidak terkendali, jika salah satu cell internalnya rusak, terjadi arus pendek, suhu ekstrem, atau over-charge.
Kedua, pengemasan dan penempatan yang tidak tepat. Dikutip dari Avsax, baterai yang dibawa sebagai power-bank, jika terminalnya terbuka atau terjadi kontak logam, maka bisa menyebabkan arus pendek.
Ketiga, faktor eksternal seperti suhu tinggi, beban mekanik maupun disfungsi internal. Misalnya baterai sudah rusak, tertindih, tertusuk, atau telah melewati siklus pemakaian berlebih, sehingga meningkatkan risiko terbakar.
International Civil Aviation Organization (ICAO) memasukkan baterai litrium ke dalam klasifikasi barang berbahaya jika dibawa sebagai kargo. Begitu juga dengan International Air Transport Association (IATA).
Sementara aturan untuk penumpang, baterai litium yang terpasang dalam perangkat seperti smartphone, laptop, dan kamera boleh dibawa ke kabin. Baterai cadangan atau power bank harus dilindungi dari potensi arus pendek.
Akibat baterai litium terbakar, pesawat Air China yang berangkat dari Bandara Internasional Hangzhou Xiaoshan pada Minggu (18/10) pukul 9:47 pagi, melakukan pendaratan darurat di Bandara Shanghai Pudong sekitar pukul 11:05 pagi.
Air China kemudian mengerahkan pesawat pengganti, yang berangkat dari Shanghai pukul 3:03 sore dan tiba di Bandara Internasional Incheon pukul 5:34 sore. Tidak ada korban jiwa akibat insiden itu.
