Riset: Konten Buatan AI di Internet Lebih Banyak Ketimbang Karya Manusia
Jumlah konten yang dihasilkan oleh AI kini melampaui karya manusia di internet. Laporan terbaru dari firma SEO Graphite, lebih dari 50% artikel yang dipublikasikan secara online per Mei diidentifikasi sebagai hasil buatan AI.
Riset itu menganalisis 65 ribu URL yang diterbitkan sepanjang Januari 2020 hingga Mei 2025. Data menunjukkan lonjakan tajam sejak peluncuran ChatGPT pada November 2022, yang diperkirakan menjadi titik awal peningkatan signifikan dalam volume artikel berbasis AI.
Grafik dari Graphite memperlihatkan bagaimana konten AI meningkat pesat setelah 2022, sementara konten Buatan manusia menurun tajam hingga akhirnya bersilangan pada pertengahan 2025.
Meski begitu, tren itu tampak mulai melandai sejak Mei 2024. Beberapa bulan terakhir menunjukkan fluktuasi ketika artikel buatan manusia dan AI bersaing ketat dalam jumlah publikasi.
Graphite tidak menjelaskan secara pasti penyebab perlambatan itu, terutama di tengah pertumbuhan pesat pengguna ChatGPT yang kini mencapai 800 juta pengguna aktif mingguan, menurut data OpenAI.
Fenomena itu menimbulkan kekhawatiran mengenai otentisitas informasi di internet. Semakin banyak aktor jahat memanfaatkan AI untuk memproduksi artikel propaganda, seperti yang terjadi pada kampanye disinformasi yang melibatkan Iran tahun lalu. Tujuannya membanjiri web dengan konten yang kemudian direproduksi oleh mesin pencari atau chatbot seperti ChatGPT dan Google AI Overviews.
Namun, Graphite mencatat sebagian besar artikel AI tidak muncul secara signifikan di hasil pencarian Google maupun ChatGPT. “Kami tidak menilai apakah artikel AI ini dibaca secara proporsional oleh pengguna nyata, tapi kami menduga tidak demikian,” tulis laporan tersebut, dikutip dari PC Mag, Kamis (16/10).
Graphite menggunakan data dari Common Crawl, arsip web publik besar, dan memanfaatkan alat pendeteksi gratis bernama Surfer untuk mengidentifikasi konten buatan AI. Suatu artikel diklasifikasikan sebagai hasil AI jika lebih dari 50% teksnya diprediksi berasal dari mesin.
Untuk menguji keakuratan metode itu, tim Graphite membuat 6.009 artikel palsu menggunakan model GPT-4o dari ChatGPT. Surfer berhasil mendeteksi 99,4% di antaranya sebagai buatan AI, menunjukkan tingkat akurasi yang tinggi, meskipun risiko kesalahan deteksi tetap ada.
Terlepas dari kemungkinan false positive, riset ini disebut mempertegas arah baru internet, yakni semakin didominasi oleh konten yang dihasilkan mesin. Peluncuran alat baru seperti Sora 2 dari OpenAI pada Oktober 2025 hanya mempercepat transformasi itu, mengaburkan batas antara tulisan manusia dan algoritma.
