Sekolah Rakyat 20 Sleman Dapat Akses Internet Kecepatan 100 Mbps

Kamila Meilina
7 November 2025, 17:07
sekolah rakyat,
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/tom.
Sejumlah guru bekerja di ruang guru Sekolah Rakyat, kompleks Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Semarang, Jawa Tengah, Rabu (24/9/2025). Dinas Sosial Kota Semarang menyebutkan bahwa Sekolah Rakyat tersebut akan mulai beroperasi pada akhir September 2025 dan untuk sementara menempati gedung milik BBPVP Semarang dengan jumlah peserta didik sebanyak 100 siswa.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 20 Sleman terhubung dengan layanan internet berkecepatan tinggi 100 Mbps, yang disediakan oleh Kementerian Komunikasi dan Digital. Bantuan itu dimanfaatkan untuk memperkuat sistem pendidikan berbasis teknologi dalam proses belajar mengajar. 

Kepala SRMA 20 Sleman, Reti Sudarsih, menjelaskan bahwa bantuan tersebut diberikan langsung oleh Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, sebelum masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) pada Juni.

“Sebelum launching sekolah ini, Bu Menteri Meutya Hafid datang langsung dan menyerahkan bantuan internet 100 Mbps untuk SRMA 20 Sleman,” kata Reti, ditemui di SRMA 20 Sleman, Jumat (7/11).

Melansir laman resmi komdigi, dua sekolah Rakyat di Daerah Istimewa Yogyakarta, mendapatkan akses internet kecepatan tinggi untuk proses belajar-mengajar. SRMA 20 Sleman menerima layanan internet 100 Mbps untuk mendukung 75 siswa dari tiga rombongan belajar, sementara SRMA 19 Bantul mendapat dukungan 200 Mbps yang akan digunakan oleh 200 siswa dari lima kabupaten/kota di provinsi tersebut. 

Sebelumnya, dalam acara penyerahan bantuan di Yogyakarta pada Juni 2025, Menteri Komdigi Meutya Hafid menyampaikan bahwa Sekolah Rakyat akan dirancang sebagai “smart school” yang terintegrasi dengan sistem digital.

Selain infrastruktur jaringan, sekolah menerima bantuan perangkat laptop dan smart board untuk mendukung pembelajaran digital. 

"Setiap anak nanti dapat laptop, ini sedang proses instal, pembelajaran IT ada smart board. Pembelajaran ini jadinya menyenangkan," kata Reti. 

Menurut Reti, saat ini proses instalasi laptop masih berlangsung, dan sekolah tengah mempersiapkan penerapan Learning Management System (LMS) yang dijadwalkan mulai berjalan pada semester depan.

“Saat ini, anak-anak masih menggunakan kertas untuk penugasan, tapi semester depan LMS sudah bisa dipakai. Guru-guru nanti akan mengunggah materi dan asesmen ke sistem itu, sementara siswa cukup mengakses sesuai jadwal pelajaran mereka,” katanya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Kamila Meilina

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...