Ramai Influencer Galang Donasi Bencana, Ini Cara Memastikan Link Bukan Penipuan

Kamila Meilina
4 Desember 2025, 09:16
bencana, banjir
ANTARA FOTO/Yudi Manar/Lmo/nz
Warga melintas di area banjir bandang dan longsor di Kelurahan Huta Nabolon, Kecamatan Tukka, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Rabu (3/12/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Sejumlah artis dan influencer Indonesia kompak menggalang donasi untuk membantu korban bencana Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Aceh. Aksi solidaritas ini mendapat respons besar dari publik, dengan donasi yang terkumpul mencapai miliaran rupiah hanya dalam hitungan hari. Bagaimana memastikan link yang dituju aman dari penipuan? 

Founder Malaka Project sekaligus YouTuber Ferry Irwandi menjadi salah satu penggalang dana yang menarik perhatian publik. Ferry berhasil mengumpulkan lebih dari Rp 10,3 miliar dalam 24 jam pada Selasa (2/12). Ia menyampaikan bahwa jumlah tersebut berasal dari sekitar 87.000 donatur.

Menurut Ferry, target awal penggalangan dana hanya Rp 500 juta. Ferry juga memastikan laporan penggunaan dana akan diperbarui secara berkala dan dapat dipantau melalui laman Kitabisa.com.

Selain Ferry, beberapa figur publik lain turut melakukan penggalangan dana. Reza Arap Oktovian membuka donasi melalui siaran langsung di YouTube pada Senin (1/12). Dalam empat jam, dana yang terkumpul mencapai Rp 60 juta. Reza kemudian berkomitmen menambahkan Rp 40 juta sehingga totalnya menjadi Rp 100 juta.

Komika Praz Teguh, asal Sumatra Barat, juga membuka penggalangan dana untuk korban bencana melalui Kitabisa. Dalam dua hari, total donasi menembus lebih dari Rp 1 miliar pada Senin (1/12). Sementara itu, Zaskia Adya Mecca bersama aktivis Muhammad Rizal Ramadhan turut menggalang dana untuk pembangunan dapur umum di Dewantara, Aceh Utara, melalui platform yang sama pada Senin (1/12).

Cara Pastikan Link Bantuan Aman 

Pakar keamanan siber Alfons Tanujaya mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati saat menyalurkan bantuan secara daring. Ia menekankan pentingnya memastikan bahwa penggalangan dana dilakukan oleh pihak yang memiliki rekam jejak jelas dan dapat dipercaya.

“Perlu diperhatikan adalah, masyarakat harus memastikan agar bantuan yang diberikan itu ada pertanggung jawaban yang jelas,” kata dia kepada Katadata.co.id, Kamis (4/12).

Ia menyarankan masyarakat menyalurkan donasi melalui lembaga atau platform yang sudah terbukti, seperti Kitabisa atau lembaga kemanusiaan lain yang memiliki reputasi baik. Platform resmi dinilai lebih dapat memberikan laporan penggunaan dana secara berkala dan melakukan verifikasi terhadap penggalangan dana yang berjalan.

“Kan mereka (platform terverifikasi) melakukan cross-check. Jangan hanya karena link yang videonya bagus, kemudian kontennya bagus, viral atau apa, saya tidak sarankan masyarakat untuk mentah-mentah langsung percaya,” kata dia. 

Menurut Alfons, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan sebelum menyalurkan bantuan, termasuk memeriksa keaslian tautan alias link dan rekening yang diberikan oleh pembuat donasi. Berikut yang perlu diperhatikan: 

  • Gunakan platform resmi: Pilih situs atau lembaga yang sudah berpengalaman seperti Kitabisa karena memiliki proses verifikasi dan laporan yang transparan
  • Cek domain situs: Pastikan link berasal dari domain resmi seperti .org atau .org.id, bukan domain aneh atau baru dibuat. Pastikan juga lembaganya bisa diverifikasi
  • Periksa nomor rekening: Rekening sebaiknya atas nama organisasi, bukan pribadi. Jika menggunakan rekening pribadi, perlu ekstra hati-hati
  • Pastikan ada laporan penggunaan dana: Pilih penggalangan dana yang memberikan update, dokumentasi penyaluran, atau laporan berkala
  • Waspada link mencurigakan meski viral: Konten atau video menarik tidak menjamin donasinya valid. Jangan langsung percaya hanya karena viral atau dibuat figur terkenal

Ia juga mengimbau agar masyarakat memeriksa informasi rekening tujuan. Menurutnya, rekening donasi yang valid umumnya menggunakan rekening atas nama organisasi, bukan pribadi.

Menurutnya, menjaga kehati-hatian bukan berarti meragukan niat baik penggalang dana, tetapi untuk memastikan bahwa bantuan benar-benar sampai ke masyarakat yang membutuhkan. Ia menekankan bahwa dalam situasi bencana seperti banjir dan longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar, penyaluran bantuan yang cepat dan tepat adalah hal yang sangat penting. 

“Namun demikian, keamanan dan akurasi penyaluran dana tetap harus menjadi prioritas agar bantuan tidak disalahgunakan,” kata Alfons.



Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Kamila Meilina
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...