Helmy Dipecat, Direksi TVRI Ungkap Kronologi Konflik dengan Dewas

Ameidyo Daud Nasution
27 Januari 2020, 18:16
tvri, helmy yahya, konflik tvri
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Direktur Program dan Berita TVRI Apni Jaya Putra (kedua kiri) saat rapat dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (27/1/2020). Apni mengatakan konflik dengan Dewas terjadi usai Direksi baru menjabat.

Direksi TVRI mengungkapkan hubungan tak harmonis dengan Dewan Pengawas (Dewas) yang berujung lengsernya Helmy Yahya dari posisi Dirut tak terjadi mendadak. Direktur Program dan Berita TVRI Apni Jaya Putra mengatakan hubungan tak harmonis dengan Dewas telah terjadi enam bulan usai Direksi baru TVRI menjabat.

Apni mengatakan konflik Direksi dan Dewas ini awalnya dipicu oleh wacana perubahan status TVRI dari Lembaga Penyiaran Publik (LPP) menjadi Badan Layanan Umum (BLU). Perpindahan status ini diharapkan agar TVRI lebih mudah mendapatkan pendanaan non-APBN.

Advertisement

Persoalan tersebut berlanjut hingga isu honor Sistem Kerabat Kerja (SKK) hingga penghentian siaran berita oleh oknum karyawan. “Sampai ke surat Direktur Utama ke Dewas yang meminta peninjauan SK Dewas Nomor 2 Tahun 2018 tentang Tata Kerja Hubungan Dewas dan Direksi,” kata Apni saat rapat dengan Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (27/1).

(Baca: Dewan Direksi TVRI Bela Helmy Yahya, Sebut Pemecatan Janggal)

Apni melanjutkan persoalan berlanjut karena kinerja Direksi TVRI hanya dianggap cukup oleh Dewas. Padahal, menurutnya Direksi sudah bekerja sesuai dengan indikator yang ditetapkan Dewas. Tak hanya itu, Apni menyebut pencapian TVRI dihargai oleh pihak eksternal secara akuntabel.

Persoalan memuncak ketika adanya surat pemberhentian Helmi Yahya sebagai Direktur Utama TVRI oleh Dewas. Apni mengatakan, Direksi TVRI telah menyampaikan ke Dewas bahwa rekonsiliasi merupakan satu-satunya cara menyelamatkan stasiun televisi milik negara tersebut.

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement