Bekraf Ingin Pengelolaan Dana Abadi Ekonomi Kreatif Secara Bottom Up

Dini Hariyanti
29 Januari 2019, 16:55
Bekraf
Bekraf
Penandatanganan kerja sama Bekraf dengan pemerintah daerah di Bali, Rabu (8/11).

Pembahasan dana abadi untuk sektor ekonomi kreatif (ekraf) baru wacana. Apabila kajian ini berlanjut, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menekankan agar pengelolaan dan penyaluran dilakukan secara bottom up.

Dengan kata lain, pemerintah tidak gencar jemput bola kepada pengusaha kreatif di berbagai subsektor. Pelaku industri yang harus lebih berinisiatif mengidentifikasi tantangan bisnisnya serta solusi yang dibutuhkan, lantas pemerintah memfasilitasi.

"Kalau mereka tidak bisa mengidentifikasi kebutuhan bisnisnya, lalu lembaga ini (pengelola dana abadi) bantu mereka. Banyak potensi ekraf belum terjangkau dan harus dijangkau sesuai kebutuhan mereka," kata Wakil Kepala Bekraf Ricky J. Pesik menjawab Katadata.co.id, di Jakarta, Selasa (29/1).

(Baca juga: Bekraf Siapkan Dana Abadi untuk Jangkau Semua Sektor Ekonomi Kreatif

Mekanisme bottom up kini diterapkan dalam penyaluran bantuan pemerintah (banper) oleh Deputi Infrastruktur Bekraf. Guna mendapatkan bantuan nontunai maupun permodalan, pelaku usaha harus mengajukan proposal sesuai aturan yang berlaku.

Cara tersebut bertujuan untuk merangsang pengusaha kreatif meningkatkan kemampuan manajerial bisnis. Pasalnya, penyusunan proposal banper menuntut pebisnis jeli mengidentifikasi kebutuhan dan tantangannya. Realiasi bantuan nontunai sepanjang tahun lalu senilai Rp 42 miliar.

Sejauh ini, Bekraf sendiri belum mendapatkan gambaran detil terkait formula pengelolaan dana abadi ekraf. Wacana yang diutarakan menteri keuangan ini kemungkinan bermula dari pertemuan Bekraf dengan Kementerian Keuangan pada akhir 2018.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...